KAWASAN HIJAU SURABAYA: Tata Ruang & Jenis Tumbuhan Perlu Sesuai Arah Angin

Bisnis.com,02 Apr 2013, 20:21 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan

BISNIS.COM, SURABAYA--Pemilihan ruang terbuka hijau di Surabaya sebaiknya menyebar dari utara ke selatan untuk menyesuaikan dengan arah angin.

Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Sarwoko Mangkoedihardjo mengatakan arah angin di Surabaya sebagian besar bertiup dari utara ke selatan.

"Ini untuk memfilter segala sesuatu [polusi] yang terbawa oleh angin tersebut, sehingga bisa membantu menetralkan udara di sekitarnya,” ujar Sarwoko seperti dikutip dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (2/4/2013).

Dia menjelaskan ruang terbuka hijau dibutuhkan terutama di daerah perkotaan karena tingginya tingkat polusi saat ini.

Sementara itu, Alia Damayanti, Dosen Teknik Lingkungan ITS, mengatakan ada sejumlah trik dalam memilih tanaman yang baik untuk RTH berdasarkan beberapa pertimbangan.

"Tujuannya, agar tanaman dapat tumbuh baik dan dapat menanggulangi masalah lingkungan muncul. Antara lain pertimbangan dari aspek hortikultural dalam pemilihan jenis tanaman, dan aspek arsitektural dan artistik visual guna menunjang estetika urban design," ujarnya.

Dia memaparkan berdasarkan fungsinya dalan lansekap secara umum, tanaman dapat berfungsi sebagai pengontrol pemandangan, penghalang secara fisik, pengontrol iklim, pelindung dari erosi, dan memberikan nilai estetika.

“Pokoknya tanaman atau pohon yang ditanam untuk RTH harus bisa memberikan efek positif dan bisa mengisi semua space yang ada dengan baik,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Irwan Bagyo Santoso, Dosen ITS, menerangkan perhitungan evaluasi ruang terbuka hijau perkotaan. Menurutnya, yang disebut dengan RTH itu adalah semua penampakan hijau.

Dalam hal ini area atau lahan yang berisikan tanaman hijau.

“Fungsi RTH itu sebagai produsen oksigen dan reservoar air. Produksi oksigen harus sesuai dengan kebutuhan sekitarnya,” jelasnya.(snd/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini