BISNIS.COM, DENPASAR--Perusahaan perbankan milik daerah, PT Bank Pembangunan Daerah Bali menahan 40% dari Rp234 miliar dividen untuk penguatan modal dan memperkuat ekspansi usaha.
Direktur Utama BPD Bali Wayan Sudja menjelaskan tidak semua laba yang diperoleh dibagikan kepada para pemegang saham sebab sisanya sebesar 40 disimpan untuk cadangan umum dan khusus. Laba ditahan itu diproyeksikan sebagai penguat komposisi permodalan.
Secara umum, lanjutnya, pada pertanggungjawaban tidak mengalami masalah. Bahkan, dibanding periode keuangan tahun lalu, penguatan modal BPD bertambah 40%. “Besaran laba yang disimpan untuk memperkuat modal adalah sebanyak Rp156,45 miliar,” katanya, Selasa (2/4/2013).
Sudja mengatakan, ada beberapa agenda yang harus menjadi prioritas yakni rencana melakukan perluasan kantor yang ada di Puputan, Denpasar. Selain itu, BPD juga akan mengalokasikan dana untuk penguatan kantor cabang di seluruh wilayah di Bali.
Pada jumlah dividen Rp234 miliar itu, paling besar diperoleh Pemerintah Provinsi Bali sebanyak Rp102 miliar, diikuti Kabupaten Badung sebesar Rp62,95 miliar.
Pada peringkat tiga besar adalah Pemerintah Kota Denpasar dengan deviden sebanyak Rp16,52 miliar dan selanjutnya adalah Pemkab Karangasem yakni sebesar Rp13,56 miliar.
Hal itu karena laba yang diperoleh BPD untuk periode 2012 mengalami peningkat dengan jumlah 44% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada periode itu, laba bank yang masih menunda rencana penawaran saham perdananya sebesar Rp 391 miliar.
Untuk proyeksi 2013, BPD Bali menargetkan penyaluran kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah naik 18% atau menjadi Rp1,027 triliun pada 2013 dari pembiayaan tahun sebelumnya.
Direktur Kredit BPD Bali I Nyoman Sudarya mengatakan penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada 2013 ditarget masih akan mencapai target perseroan yakni sebesar 18% dari pembiayaan 2012 yang hanya mencapai Rp852,4 miliar.
“Usaha ini dilakukan untuk terus membentuk kepercayaan bank daerah kepada masyarakat,” katanya.
Pencapaian akan dioptimalisasi dengan sejumlah program diantaranya, Kredit Pengadaan Jasa, Kredit Pasar Bali Dwipa, Kredit Usaha Pembibitan Sapi dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi.
BPD Bali mengklaim pada 2 tahun terakhir pencapaian penyaluran kredit selalu berada di 10 besar diantara bank daerah di seluruh Indonesia.
Pencapaian itu, paparnya, tidak lepas dari pembiayaan 6% dari 377.248 jumlah UMKM yang ada di Bali.
Tercatat, per 2012, BPD Bali telah menyalurkan kredit modal kerja untuk 22.227 UMKM di Bali.
Adapun jumlah UMKM yang tercover kredit rata-rata naik 2% setiap tahunnya. Terinci, sebanyak 26% dari jumlah UMKM itu berada di Kota Denpasar dan Kabupaten Tabanan sebanyak 12%.
Data BPD Bali mencatat, pada 2012 total himpunan dana pihak ketiga Rp10,5 triliun atau 18,5% dari total DPK perbankan di Bali.
Adapun besaran kredit BPD Bali secara keselurhan mencapai Rp8,5 triliun atau 16,9% dari total penyaluran kredit di Bali.(apa/yop)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel