RITEL MODERN: 60% Produk Hortikultura Masih Diimpor

Bisnis.com,03 Apr 2013, 17:51 WIB
Penulis: Sutarno

BISNIS.COM, JAKARTA--Produk impor masih mendominasi komposisi produk hortikultura ritel modern dengan rasio 60% dibandingkan dengan produk lokal.

Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid mengatakan hal ini disebabkan masih tingginya permintaan khususnya pada supermarket premium. Padahal, pemerintah telah berupaya melarang impor beberapa produk melalui Peraturan Menteri Pertanian No.60/2012.

"Pembatasan sementara 13 impor produk hortikultura memang membuat pasokan berkurang. Namun, ini yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh produsen lokal," kata Satria di Jakarta hari ini, Rabu (3/4/2013).

Dia menambahkan saat ini produk lokal masih terkendala masalah jaminan pasokan, alur distribusi, ketidaklanjutan produk, serta  mutu. Hal ini dipengaruhi faktor pola tanam, cuaca, dan tingkat pengetahuan petani. Berbeda dengan produk impor yang biasanya langsung siap.

Pasokan lokal, lanjutnya, harus lebih baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Harus ada nilai tambah misal dengan menyertakan sertifikasi produk sehingga bisa menambah daya saing.

Lebih lanjut, peritel memang membutuhkan poin-poin secara detil mengenai syarat produk yang akan dipasok oleh petani maupun gabungan kelompok. Sebab, yang menjadi sasaran peritel adalah konsumen yang menginginkan produk sesuai harga yang dibelanjakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini