KINERJA ASURANSI: Bintang Kurangi Investasi Properti

Bisnis.com,04 Apr 2013, 23:57 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan

BISNIS.COM, JAKARTA--- PT Asuransi Bintang Tbk mengurangi porsi investasi di lini properti menjadi 16% tahun ini dari 26% tahun lalu karena dianggap berisiko tinggi.

Jenry Manurung, Direktur Keuangan PT Asuransi Bintang Tbk, mengatakan pengurangan ini juga merupakan bagian dari penyesuaian terhadap PMK 53/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.

Dalam pasal 9 beleid yang berlaku 1 Januari 2013 itu disebutkan investasi berupa bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi seluruhnya paling tinggi 10% dari jumlah investasi.

“Sekarang memang masih melebihi 10%, perlahan-lahan sedang dikurangi,” kata Jenry kepada Bisnis, Kamis (4/4). Jenry berujar aset perusahaan sekarang ada tiga, dua diantaranya di Jakarta dan sisanya di Surabaya.

Beleid menyebutkan investasi bangunan dan tanah itu harus memberikan pengasilan sewa dan penghasilan lainnya melalui transaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan dimiliki perusahaan dengan bukti kepemilikan.

Investasi juga harus tidak ditempatkan pada bangunan dan tanah yang sedang diagunkan, dalam sengketa atau diblokir pihak lain. Jenry mengatakan target nilai investasi perusahaan seluruhnya berjumlah Rp147 miliar tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, nilai investasi properti Asuransi Bintang sebesar Rp39,78 miliar tahun lalu atau tumbuh 12,91% dari 2011 sebesar Rp35,23 miliar.

“Properti yang dinvestasikan itu disewakan dan berbeda dari aset properti yang digunakan untuk operasional perusahaan,” katanya. Jenry berujar pengurangan porsi investasi bangunan dan tanah 10% itu dialihkan ke obligasi dan deposito masing-masing 5%.

Tahun lalu, porsi investasi obligasi sebesar 54% dan deposito 11,4%. Jika ditambah 5% maka investasi obligasi menjadi 59% dan deposito 16,4%. “Sedangkan saham, kami tidak intens di sana, mungkin cuma 5%,” katanya.

Imbal hasil investasi perseroan tahun lalu mencapai Rp16,58 miliar atau tumbuh 43,42% dibandingkan dengan 2011 sebesar Rp11,56 miliar. Tahun ini imbal hasil ditargetkan sebesar 11,1%. (msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini