PERDAGANGAN BEBAS: Rizal Ramli Ragukan Indonesia

Bisnis.com,05 Apr 2013, 10:59 WIB
Penulis: Lahyanto Nadie

BISNIS.COM, JAKARTA-Akhir 2013, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-9, tetapi masih banyak pihak yang meragukan kesiapan negara ini dalam menghadapi era perdagangan bebas.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli mengatakan pembahasan tentang kesiapan Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas pada seminar To Trade ot Not to Trade? yang diadakan oleh Universitas Pelita Harapan di Conference Room MRCCC, Jakarta, Jumat (5/4/2013).

Menurut dia, pada dasarnya tidak ada negara yang dapat bertahan tanpa perdagangan. "Permasalahannya bukan pada perlu tidaknya kita mengikuti free trade, tapi pada fair trade," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa yang harus lebih ditekankan saat ini adalah bagaimana meningkatkan domestic competitiveness. Hal itu, tambahnya, bisa dicapai dengan dukungan kebijakan kompetisi yang sangat agresif dari pemerintah.

Senada dengan pendapat Rizal Ramli, Direktur European Centre for International Political Economy (ECIPE) Razeen Sally menambahkan bahwa Indonesia harus meningkatkan daya kompetisi domestiknya.

"Solusinya bukan hanya dengan menghapus tarif," ujar Razeen.

Dia menjelaskan bahwa untuk mengatasi hal itu harus ada liberalisasi lebih jauh, deregulasi dan pengurangan proteksionisme serta subsidi.

Razeen menekankan bahwa domestic competitiveness dapat diraih dengan cara meningkatkan manufaktur. "Sangat penting melakukan industrialisasi karena manufaktur menciptakan lapangan pekerjaan dalam skala besar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini