BELANJA IKLAN: Pilkada Jatim Akan Dongkrak Hingga Rp13,2 Triliun

Bisnis.com,07 Apr 2013, 17:34 WIB
Penulis: Fajar Sidik

BISNIS.COM, MALANG-Kue belanja iklan di Jawa Timur pada 2013 diprediksi mencapai Rp13,2 triliun atau naik 10% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp12 triliun akibat terdongkrak pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Sekretaris Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Jawa Timur Agus Winoto mengatakan sepanjang 2012 tren belanja iklan akibat ketatnya regulasi yang diterapkan pemerintah terhadap industri rokok membuat belanja iklan rokok yang selama ini menjadi andalan mengalami penurunan.

“Belanja iklan lebih banyak mengandalkan kalangan perbankan dan seluler. Pada 2013 belanja iklan tertolong dengan momentum pelaksanaan Pilkada mulai pemilihan wali kota hingga bupati,” kata Agus Winoto, Minggu (7/4/2013).

Menurut Agus kue terbesar untuk belanja iklan mayoritas dikuasai oleh Jakarta yang mencapai lebih dari 65%. Sisanya tersebar di seluruh Indonesia. Dan dalam hal ini Jawa Timur hanya mencicipi sekitar 10% dari total belanja iklan sepanjang 2012 yang mencapai Rp120 triliun.

Dari jumlah itu porsi kue iklan di Jawa Timur hanya sebanyak Rp12 triliun. Sementara tingkat pertumbuhan kenaikan nilai belanja iklan di Jawa Timur pada 2013 diprediksi sekitar 10% atau sebesar Rp1,2 triliun.

“Faktor pendongkrak kenaikan iklan pada 2013 salah satunya dipicu oleh adanya Pilkada,” jelas dia.

Bagaimanapun kebutuhan iklan (promosi) masih merupakan faktor penting bagi kalangan industri (perusahaan) untuk meningkatkan produknya.

Menurutnya, kebutuhan akan promosi baik melalui media cetak, elektronik, online, maupun media ruang tetap akan berjalan di tengah situasi dunia industri yang terus berkembang.

Ketua Asosiasi Advertising Malang (AAM) Rahmad Santoso mengatakan pelaksanaan Pilkada Kota Malang yang akan berlangsung Mei mendatang mampu menggairahkan sektor advertising di Malang.

Bahkan proses Pilkada Kota Malang mampu mendongkrak omzet hingga 100%. Hal itu disebabkan semakin meningkatnya belanja iklan dari para kandidat pilkada.

“Sebagai gambaran, dalam Pilkada 5 tahun lalu, biaya promosi dari para calon hanya dikisaran 2 digit atau puluhan juta. Namun pada Pilkada sekarang angkanya melonjak hingga 3 digit atau sudah mencapai ratusan juta,” ujarnya. (k25)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini