WISATA BALI: Destinasi Baru Perlu Riset Akademis

Bisnis.com,08 Apr 2013, 16:16 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan

BISNIS.COM, DENPASAR-—Akademisi pariwisata Bali menilai desakan pemerintah untuk menciptakan destinasi baru perlu dikaji ulang melalui riset akademis karena masih banyak yang perlu dibenahi.

Nyoman Sudiartha, Wakil Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, mengatakan pengembangan destinasi baru memerlukan riset karena potensi pariwisata Bali masih perlu perbaikan untuk itu perlu dikaji ulang.

"Dalam hal potensi destinasi pariwisata baru di Bali, masih banyak yang perlu diperbaiki tetapi kesempatan pengembangan pariwisata baru masih terbuka lebar,” paparnya Senin (8/4/2013).

Menurutnya, akademisi paham akan anggaran pemerintah yang minim untuk pengembangan pariwisata, maka dari itu kesempatan yang ada perlu dikoordinasikan dengan pihak peneliti dari kalangan akademis.

"Ada empat elemen pembangunan pariwisata yang harus bersinergi dengan baik yakni pemerintah, swasta, masyarakat dan perguruan tinggi untuk itu perencanaan pariwisata harus terintegrasi secara komprehensif,” jelasnya.

Ia mengatakan memang benar jika Bali sebagai pintu masuk pariwisata dunia tetapi terhadap daerah sekitar Bali dan Indonesia keseluruhan minim sekali pengaruhnya. Maka dari itu, untuk mengetahui lemahnya dampak promosi pariwisata, satu-satunya jalan yaitu melalui riset mendalam.

"Yang berwenang melakukan riset adalah pihak perguruan tinggi. Kami selalu siap jika dibutuhkan karena salah satu strategi ideal untuk menjual potensi pariwisata di Bali adalah merancang program dalam satu rangkaian.”

Ia menilai Bali tidak bisa dijual sebagai satu destinasi tetapi diperlukan kombinasi yang tepat dengan pelaku pariwisata di luar Bali agar sama-sama mengangkat image positif pariwisata Indonesia secara keseluruhan.

"Ini semata-mata untuk memberikan efek menyeluruh bagi Bali and Beyond (sekitarnya). Jika ini sudah berjalan, kami siap merancang skema yang melibatkan Bali menjadi multi attraction pariwisata,” tandasnya.(k50/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini