BISNIS.COM, MALANG--PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengejar target penyaluran kredit sebesar Rp5,4 triliun lebih sampai akhir 2013.
Kepala Kanwil VII PT BCA Malang Iwan Senjaya mengatakan sampai akhir Maret penyaluran kredit mencapai Rp4,4 triliun, sedangkan sampai akhir 2013 ditargetkan tumbuh Rp400 miliar.
“Dalam realisasinya, mungkin pertumbuhan kredit bisa mencapai Rp1 triliun lebih tergantung pada penghimpunan dana pihak ke tiga (DPK) maupun permintaan nasabah. Seperti pada 2012, pertumbuhannya mencapai Rp1 triliun padahal targetnya hanya sekitar Rp400 miliar,” katanya, di sela Penyerahan Penghargaan PT BCA Tbk kepada Anggota Brigif Linud 18 Kostrad Malang, Senin (8/4/2013).
PT BCA memberikan penghargaan kepada Pratu Yayang Puput Suroso Putra dan Serma Abdul Wahab, keduanya anggota Brigif Linud 18 Kostrad Malang, karena keduanya berhasil menggagalkan aksi perampokan yang menimpah Gunadi Nurhadi, nasabah bank tersebut, pada 26 Februari lalu.
Sedangkan terkait dengan penghimpunan DPK, kata dia, sampai akhir 2013 ditargetkan mencapai Rp16 triliun dan posisi sampai akhir Maret mencapai Rp14 triliun.
Jika diproporsi, maka target pertumbuhan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK berkisar 10%-15%.
Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) BCA Kanwil VII diproyeksikan mencapai 35%, sedangkan untuk nasional biasanya mencapai di atas 70%.
Dari sisi sektor ekonomi yang didanai, kata dia, ada yakni ekonomi produtif dan konsumtif. Ekonomi produktif meliputi kredit jasa, perdagangan, dan lainnya.
Sedangkan sektor konsumtif terutama pada sektor kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Dari proporsinya, paling banyak menyedot pembiayaan BCA pada sektor perdagangan dan jasa yang mencapai 60%, sedangkan sisanya KPR (30%), dan KKB (5%), serta sektor ekonomi lainnya.
Pada tahun ini, dia memperkirakan, komposisi penyaluran masih sama seperti pada 2012. Namun yang mengkhawatirkan, ada pelambatan karena orang mengantisipasi pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden pada tahun depan.
Pelambatan diproyeksikan terjadi pada kuartal III/2013.
“Tapi mudah-mudahan tidak terjadi kondisi seperti itu karena masyarakat sudah semakin dewasa. Antara politik dan ekonomi masing-masing bisa berjalan sendiri-sendiri. Artinya kinerja perekonomian tidak terlalu terpengaruh dengan hiruk-pikuk politik.”
Dia memprediksikan pula, sektor properti masih menjadi andalan penyaluran kredit BCA Wilayah VII. Dengan inflasi dan suku bunga acuan yang masih terjaga, maka kondisi tersebut kondusif untuk bisnis properti.
Namun yang dikhawatirkan dapat memperlambat bisnis properti, harga tanah yang terus naik hingga diperkirakan dapat mendongkrak harga rumah. Kenaikan harga dari tahun ke-tahun cukup drastis.
Yang menggembirakan pula, angka non performing loan (NPL) BCA Wilayah VII cukup rendah, tidak sampai 1%. Hal itu bisa terjadi karena bank tersebut betul-betul menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.(k24/yop)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel