PERDAGANGAN INTERNASIONAL: RI Bebaskan Tarif & Kuota Bagi Negara Kurang Berkembang

Bisnis.com,10 Apr 2013, 01:40 WIB
Penulis: Sri Mas Sari

BISNIS.COM, JAKARTA--Indonesia mempertimbangkan pemberian fasilitas 'bebas tarif, bebas kuota' bagi kelompok negara kurang berkembang.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Indonesia ingin melihat negara kurang berkembang atau least developed countries (LDCs) lebih berperan dalam perdagangan internasional agar dapat keluar dari lingkaran kemiskinan serta krisis politik dan keamanan.

Untuk itu, sesuai kesepakatan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Doha pada 2001 yang dipertegas dalam KTM Hong Kong pada 2005 serta sejalan dengan semangat G20, Indonesia mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas bebas tarif, bebas kuota (duty free, quota free).

Adapun besaran fasilitas ini akan dibahas bersama kementerian terkait dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.

"Ada sejumlah komoditas yang kita impor dari LDCs. Kita memang membutuhkannya karena tidak diproduksi di Indonesia atau suplai nasional tidak pernah mencukupi. Kelompok produk seperti ini tentunya dapat kita pertimbangkan ke dalam paket DFQF (duty free, quota free) ini,” katanya dalam siaran pers, Selasa (9/4/2013).

Pertimbangan ini juga diambil dalam konteks persiapan menuju KTM WTO ke-9 yang akan diselenggarakan di Bali pada Desember 2013.

Saat ini negara-negara anggota WTO masih membahas kesepakatan-kesepakatan apa saja yang dapat diselesaikan dalam pertemuan di Bali. (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini