BISNIS.COM, JAKARTA--PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) memperkuat sumber daya manusia (SDM) untuk menangani Unit Syariah, mengingat bisnis asuransi syariah diperkirakan akan berkembang ke depan.
Direktur Utama ASEI Zaafril Razief Amir menyatakan saat ini potensi bisnis asuransi syariah belum terlihat menggembirakan.
"Namun suatu saat nanti [asuransi syarah] pasti akan berkembang," katanya kepada Bisnis Jumat (12/4).
Saat ini, ASEI berusaha menambah SDM untuk menangani Unit Syariah yang akan diperluas ke berbagai daerah.
"Belum semua daerah memiliki Unit Syariah," ungkapnya.
Menurutnya, pemain bisnis asuransi syariah masih minim. Mayoritas masyarakat, lanjutnya, belum memiliki ketertarikan untuk memiliki akses terhadap asuransi syariah maupun lembaga keuangan lainnya seperti bank syariah.
Dia menyebutkan, untuk mendirikan Unit Syariah (ASEI Syariah), ASEI mengalami kerepotan. Karena, membuat unit semacam itu artinya membuat perusahaan dalam perusahaan.
Pada kuartal I 2013, ASEI Syariah memperolah premi Rp800 juta, sementara target tahun ini mencapai Rp10 miliar.
Selain itu untuk memperkenalkan ASEI Syariah, pihaknya terus memperluas jaringan salah satunya dengan bekerjasama dengan bank syariah seperti Bank Mandiri Syariah.
Sejauh ini, ASEI Syariah menawarkan produk asuransi umum dan asuransi kredit.
Dia menjelaskan, asuransi syariah memiliki perbedaan mendasar dengan asuransi konvensional. Nasabah asuransi syariah, ujarnya, dapat memperoleh bagi hasil dari premi yang disetorkan.
Selain itu, asuransi syariah melakukan investasi secara bersih. Artinya, investasi tidak boleh dilakukan ke proyek-proyek yang tidak berlandaskan syariah.
Berdasarkan situs resmi perusahaan disebutkan, pembukaan bisnis asuransi syariah ASEI atau ASEI Syariah dilakukan pada 2 Juli 2012.
Izin unit usaha syariah (UUS) ASEI didapatkan dari Kementerian Keuangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-215/KM.10.2012 tanggal 29 Mei 2012 tentang Pemberian Izin Pendirian Unit Syariah PT. Asuransi Ekspor Indonesia (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel