BISNIS.COM, JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan rencana Holding BUMN Perkebunan sampai saat ini masih belum jelas kepastiannya. Bahkan, ada kemungkinan batal.
Dahlan menjelaskan ketidakpastian tersebut terjadi karena sampai saat ini belum ada lampu hijau dari Istana (Presiden).
“Kalau beliau mengijinkan, ya diadakan, kalau beliau tidak mengijinkan ya tidak jadi,” jelas Dahlan disela kegiatan jalan sehat dan sepeda santai yang diadakan di Kementerian BUMN pada (14/4/2013).
Dahlan tidak bersedia merinci mengapa proses Holding Perusahaan Perkebunan ini menjadi berlarut-larut meskipun rancangannya sudah ditandatangani Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan sudah disampaikan kepada Sekretariat Negara (Setneg).
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa holding BUMN Perkebunan akan terealisasi namun tidak dalam waktu dekat.
“Saya tidak bisa menargetkan kapan realisasi itu, karena keputusannya ada ditangan presiden, ini [holding] prosesnya masih lama, tidak bisa selesai dalam waktu dekat,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, holding BUMN Perkebunan tersebut akan menggabungkan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) I - XIV.
Sementara itu, disinggung mengenai merger BUMN Farmasi yang berakhir dengan digantinya Direktur PT. Indofarma Tbk. Dahlan mengatakan, untuk sementara akan memantau proses yang terjadi di BUMN tersebut.
“Biarkanlah mereka berproses dulu, kan mergernya baru beberapa hari,” Ungkap Dahlan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel