BISNIS RITEL: Peluang Pasar Di Surabaya Dinilai masih Seksi

Bisnis.com,16 Apr 2013, 21:44 WIB
Penulis: Siti Nuraisyah Dewi

BISNIS.COM, SURABAYA--Potensi bisnis ritel di Jawa Timur cukup besar, tetapi tidak semua kota/kabupaten mau menerima pembangunan ritel modern di daerahnya.

Ketua Sementara DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Timur Abraham Ibnu mengatakan Jawa Timur yang memiliki 38 kota/kabupaten memiliki potensinya yang cukup besar pada perkembangan bisnis ritel.

Apalagi ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan lifestyle.

"Tetapi dari 38 kota/kabupaten itu tidak semuanya menerima pembangunan ritel modern karena mereka belum memiliki Peraturan Daerah terkait ritel modern. Potensi pengembangan kelas minimarket atau hypermaket itu besar," ujarnya, Selasa (16/4/2013).

Dia menuturkan beberapa pengusaha ritel saat ini memfokuskan pengembangan pasar modern ke daerah yang memiliki potensi dalam rencana ekspansi usaha mereka.

“Di beberapa daerah mereka sudah mulai masuk dan bangun, seperti di Sidoarjo, Tuban, Kediri, Gresik, Jember, Probolinggo.
Daerah memang harus menyiapkan Perdanya itu tadi sehingga mereka bisa membangun di lokasi tersebut dan ada payung hukumnya,” imbuhnya.

Menurutnya, sebagai pintu untuk pasar Indonesia Timur, banyak pemain ritel yang beramai-ramai mencari daerah yang masih kosong untuk berekspansi.

Dia menuturkan sebelum tahun 2.000an selain Surabaya kota, hanya ada 5 kota yang sudah dimasuki pelaku industri ritel yakni Sidoarjo, Jember, Malang, Gresik, dan Kediri.

Sebelumnya dia menghimbau kepada pemain ritel lokal agar meningkatkan keahlian teknologi informatika (IT) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada.

Karena hal itulah yang dimiliki oleh pemain ritel asing yang masuk ke Jatim, selain juga dana yang cukup besar.

"Untuk itu, perlu campur tangan pemerintah dan Asosiasi untuk membantu ritel lokal bisa berkembang dengan meningkatkan keahlian teknologi dan SDM,” ungkapnya. Foto: Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yoseph Pencawan
Terkini