KOMPENSASI PENAIKAN BBM: Pagu Anggaran Raskin Dinaikkan

Bisnis.com,16 Apr 2013, 18:18 WIB
Penulis: Ismail Fahmi

BISNIS.COM, JAKARTA--Pemerintah merumuskan kenaikan pagu anggaran program beras miskin (raskin), beasiswa miskin, dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai bentuk kompensasi atas wacana penaikan harga BBM bersubsidi pada kendaraan pribadi roda empat.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan paket kebijakan terkait BBM bersubsidi mencakup bentuk kompensasi bagi masyarakat. Kompensasi tersebut, tegasnya, bukan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) namun peningkatan anggaran pengentasan kemiskinan.

"Kompensasi yang jelas bukan BLT," tegas Hatta usai rapat koordinasi terkait BBM bersubsidi di Kementerian Dalam Negeri, Selasa (16/04).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menuturkan ada tiga program pengentasan kemiskinan yang akan ditambah anggarannya, yakni raskin, beasiswa miskin, dan program keluarga harapan.

"Komponennya sementara ini masih tiga, menambah raskin, menambah beasiswa miskin yang sekarang 15,5 juta orang, kemudian PKH yang sekarang 2,4 juta orang juga ditambah," paparnya.

Namun Agung belum dapat menyebutkan berapa besar kenaikan anggaran untuk tiga program tersebut. Adapun anggaran raskin dalam APBN 2013 dialokasikan sebesar Rp17,2 triliun, beasiswa miskin sekitar Rp9 triliun, dan PKH Rp482,9 miliar.

"Per itemnya nanti dihitung, tetapi tiga komponen itu dapat. Karena walaupun ini adalah pengurangan BBM untuk yang mampu, tetapi dampak inflasinya bisa mengena ke yang miskin," ujar Agung.

Agung juga menegaskan bahwa kebijakan terkait BBM mengarah pada penerapan dual price bagi BBM bersubsidi. Harga Rp4.500/liter diberlakukan bagi kendaraan plat hitam dan sepeda motor, sedangkan untuk kendaraan pribadi roda empat akan diberlakukan harga jual yang lebih mahal.

"Dual price, ada SPBU yang jual BBM bersubsidi, ada yang harganya di atas itu. [Harganya] belum bisa disampaikan. Saya belum tahu persis apakah April atau awal Mei," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini