BISNIS.COM, MEDAN--Melihat besarnya potensi penyaluran kredit untuk koperasi dan UMKM, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumatera Utara menargetkan peningkatan penyaluran kredit mencapai Rp800 miliar hingga Rp900 miliar.
Angka tersebut meningkat sekitar 23,26% hingga 38,6% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp649,25 miliar.
Dari sisi aset pun, Perbarindo akan terus menggenjot sehingga target bisa menembus angka Rp1 triliun dari perolehan tahun lalu Rp870 miliar.
Ketua DPD Perbarindo Sumatera Utara Magus Sitindaon mengatakan untuk mencapai target tersebut, Perbarindo bersama 57 anggotanya akan secara aktif menjalin kemitraan dengan koperasi dan UMKM di Sumut yang saat ini berjumlah lebih dari 2 juta.
Selain itu juga akan semakin memperkenalkan BPR kepada masyarakat melalui berbagai event yang akan dilaksanakan di pusat-pusat keramaian, baik dalam bentuk seminar, pameran, BPR Fair, maupun talk show.
“Tahun ini kami akan semakin agresif, target penyaluran kredit diharapkan bisa mencapai Rp800 miliar hingga Rp900 miliar. Cita-cita aset pun menembus angka Rp1 triliun di akhir tahun pun diharap bisa tercapai,” ucapnya kepada Bisnis, Rabu (17/4).
Selain dari sisi internal, Perbarindo juga berharap adanya kerjasama dengan pemerintah untuk dilibatkan dalam pengembangan dan pembiayaan UMKM.
Pasalnya, sebagian besar pangsa pasar BPR adalah UMKM namun sayangnya sejauh ini belum ada kemitraan yang dijalin sehingga BPR harus mencari nasabahnya sendiri.
“Kami juga meminta adanya ‘perlindungan’ dalam persaingan dengan bank-bank umum dan rentenir dalam pembiayaan masyarakat UMKM karena keterbatasanya jaringan, modal, dan teknologi yang kami miliki.”
Ke depan, BPR juga diharapkan dapat mendiverisifikasi produk sehingga tidak kaku dan dapat mengikuti kebutuhan masyarakat, seperti kredit perumahan dan kendaraan. Meskipun saat ini masih lebih difokuskan untuk kredit yang sifatnya produktif.
Kepala Seksi Pembiayaan dan Sarana Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut Murdeny Muis mengatakan kemitraan yang harus dilakukan antara Perbarindo dengan pemerintah terutama berkaitan dengan operasional bisnis yang saling menguntungkan.
“Kemitraan harus dibangun karena banyak potensi yang belum digali. BPR memberikan pinjaman kredit kepada UMKM yang sedang ingin mengembangkan usahanya, karena banyak dari mereka juga kekurangan dana malah meminjam dari rentenir,” tuturnya.
Menurutnya, BPR juga jangan hanya memikirkan keuntungan tetapi bagaimana agar dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan pemberian kredit yang saling menguntungkan.
“Harus ada inisiatif yang kreatif, menciptakan kredit mikro. Sebetulnya peluang itu sangat besar tapi tidak dimanfaatkan, ini harus dilihat sehingga ada pertumbuhan baik dari sisi kinerja perbankan maupun pertumbuhan ekonomi UMKM tersebut.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel