Rendahnya Prestasi Olah Raga Karena Rokok Pernyataan Menyesatkan

Bisnis.com,18 Apr 2013, 12:48 WIB
Penulis: R Fitriana

BISNIS.COM, JAKARTA—Pernyataan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi tentang redahnya prestasi belajar dan kemampuan olah raga karena merokok adalah menyesatkan.

Bahkan, berbanding terbalik dengan pemahaman masyarakat yang meyakini turunnya prestasi olah raga karena kurangnya sistem pembinaan, maraknya korupsi dana olah raga dan sistem kompetisi yang belum bagus.

Menurut Direktur Eksekutif ReIde Indonesia Agus Surono, pernyataan Menteri Kesehatan berbeda dengan kondisi di China yang menjadi tingkat konsumsi rokok terbesar di dunia, yakni 390 juta perokok atau 29% per penduduk, tapi prestasi Olimpiade China berada di peringkat ke-2.

“China memiliki banyak atlet yang berprestasi meskipun tingkat konsumsi rokoknya tinggi,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (18/4).

Dia mencontohkan lagi India yang menjadi negara terbesar kedua pengkonsumsi rokok, yakni 144 juta perokok atau 12,5% per penduduk, prestasi di bidang kedokteran, teknik, dan teknologi informasi tetap unggul dan berkelas dunia.

Agus mempertanyakan kepentingan Menteri Kesehatan, mulai dari kesehatan, kemiskinan, dan olah raga dengan yang menjadi tertuduh adalah perokok.

Bahkan, lembaga ini mencurigai adanya kepentingan terselubung Menteri Kesehatan tentang masalah olah raga, karena relatif banyak acara atau kegiatan olah raga banyak menggunakan sponsor dari industri rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini