BISNIS.COM, BALIKPAPAN--Perbankan di Balikpapan kembali menggelar Festival Pembiayaan Usaha 2013 yang dijadwalkan akan dimulai pada April dengan menggelar roadshow ke pusat-pusat kegiatan ekonomi yang ramai.
Kegiatan ini bertujuan memacu penyaluran kredit kepada pelaku usaha atau kelompok usaha masyarakat yang belum terjangkau oleh perbankan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Tutuk S.H. Cahyono mengatakan pihaknya tidak lagi menggelar Festival Pembiayaan Usaha (FPU) menggunakan metode seminar seperti yang dilakukan pada 2012.
Perbankan akan langsung menyasar ke pusat kegiatan ekonomi agar bisa terjadi interaksi dengan kelompok usaha masyarakat.
“Jadi, tim akan langsung ke lapangan sesuai dengan pembagiannya yakni tim pertanian, tim perdagangan dan tim industri jasa,” ujarnya, Kamis (18/4/2013).
Tim yang akan roadshow pertama kali, sebagai tanda mulai jalannya kegiatan ini, adalah tim pertanian yang dikoordinatori oleh Bank BRI Agro beranggotakan Bank Kaltim, Bank BRI dan Bank Mandiri.
Selanjutnya, diikuti oleh tiga tim perdagangan dan terakhir tim industri jasa.
Dia mengungkapkan kemungkinan akan ada perluasan cakupan wilayah dari awalnya hanya Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser.
Namun, pihaknya juga melihat rentang waktu apabila memang memungkinkan untuk memerluas jangkauan hingga ke daerah yang masuk wilayah kerja BI Balikpapan tersebut.
Konsultan UMKM KPw BI Balikpapan Muhamad Soleh menambahkan rencananya dalam setiap bulan akan ada satu kali roadshow ke pusat kegiatan ekonomi. Namun, apabila ada permintaan untuk menghadiri diskusi dan temu wicara bersama kelompok usaha masyarakat.
“Kami juga berharap ada sinergi dengan kelompok usaha masyarakat agar gelaran ini bisa mengenalkan produk perbankan kepada masyarakat,” tukasnya.
Kepala Cabang Balikpapan PT Bank Pundi Indonesia Tbk Inukan Kuswardhony mengatakan perlu ada pendekatan khusus kepada pelaku usaha mikro dan kecil untuk dapat meningkatkan penetrasi perbankan.
Bank Pundi termasuk dalam tim perdagangan sekaligus sebagai Koordinator Tim Perdagangan III.
Melalui pendekatan semacam ini, diharapkan bisa mendekatkan perbankan dan memberikan pemahaman langsung kepada kelompok usaha masyarakat.
Hal terpenting yang perlu disampaikan yakni mengenai administrasi usaha yang harus tertib dan teratur, sehingga kondisi usaha bisa dipantau.
Administrasi usaha, katanya, juga menjadi salah satu syarat untuk bisa membuka akses kepada perbankan. Nantinya, pelaku usaha juga akan mendapatkan manfaat karena bisa memonitor dan memprediksi arus kas atas usaha yang sedang dijalankan. (wde)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel