KUNJUNGAN SBY: Pertemuan dengan Presiden Myanmar Akan Angkat Isu Rohingya

Bisnis.com,22 Apr 2013, 10:04 WIB
Penulis: Yusran Yunus

BISNIS.COM, JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengangkat isu etnis Rohingya dalam kunjungan kerjanya ke Myanmar.

"Saya juga akan mengangkat isu mengenai etnik Rohingya yang juga menjadi perhatian rakyat Indonesia meskipun kita mengetahui itu sebenarnya adalah konflik komunal yang terjadi di Myanmar," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi persnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (22/4/20130, sebelum mengawali kunjungan kerjanya ke tiga negara di Asia Tenggara.

Presiden berangkat dari bandara Halim Perdanakusuma bersama Menko Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Perjalanan ke Singapura dan Brunei Darusallam merupakan agenda tahunan kepala negara, sedangkan kunjungan Myanmar adalah agenda penting untuk memperkuat hubungan bilateral pasca perubahan politik di negara tersebut.

Kunjungan kerja kali ini direncanakan berlangsung sepanjang 22-26 April 2013. Rombongan dijadwalkan tiba di Singapura hari ini, lalu melanjutkan kunjungan 1 hari ke Myanmar dan diakhiri dengan kunjungan 2 hari ke Brunei.

Presiden SBY berharap Myanmar menangani masalah Rohingya dengan bijak, adil dan mencapai solusi dengan sebaik-baiknya.
"Indonesia ingin terus membantu penyelesaian konflik komunal itu untuk tujuan yang baik," katanya.

Konflik berlanjut di Myanmar terkait etnis Rohingya telah menyebabkan sejumlah warga Rohingya melarikan diri dari tempat tinggalnya dan terdampar di sejumlah negara tetangga Myanmar, termasuk Indonesia.

Selain membahas mengenai isu Rohingya, Presiden Yudhoyono juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Myanmar U Thein Sein untuk mendengar langsung proses demokratisasi di negara itu.

Kedua Presiden juga dijadwalkan untuk menyaksikan penandatanganan beberapa nota kesepahaman, termasuk di bidang perdagangan, investasi dan pembangunan kapasitas.(antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini