IHSG Selasa (23/4) Bakal Terkonsolidasi

Bisnis.com,22 Apr 2013, 19:44 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang

BISNIS.COM, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (23/4/2013) diprediksi akan bergerak konsolidasi seiring dengan aksi jual pelaku pasar.

 
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan saat ini peluang pembalikan arah belum terlihat signifikan dalam pergerakan laju indeks. Menurutnya, pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup di atas target support.
 
“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 4.964-4.986 dan resistance 5.020-5.037,” ujarnya.
 
Menurutnya, selain nilai IHSG sudah terlalu mahal, sedikit sentimen negatif saja akan memicu pelaku pasar melakukan aksi jual, meskipun laju bursa saham Eropa menunjukkan grafik positif.
 
Oleh karena itu, pemberitaan terkait gempa yang terjadi di China dimanfaatkan pelaku pasar untuk melepas sebagian porsi saham. Di saat yang sama, bursa saham China turun 2,47 poin (0,11%) ke level 2.242,17.
 
Sementara itu, dia juga memperkirakan bursa saham Eropa masih akan menghijau seiring penolakan negara-negara G20 untuk menentang kebijakan stimulus Bank Sentral Jepang, dan turunnya imbal hasil obligasi Italia pasca berlangsungnya pemilu putaran kedua.
 
“Terpilihnya Giorgio Napolitano sebagai Presiden Italia memberikan sedikit harapan ke pelaku pasar, jika parlemen bisa kompromi terhadap koalisi pemerintahan selanjutnya,” tuturnya.
 
Dari AS, Rheza juga berharap bursa saham AS dapat melanjutkan pergerakan positif seiring dengan sentimen yang cukup baik dari Asia, terutama Jepang, dan terjaganya stabilitas proses pemilu putaran kedua Italia.
 
Di tempat berbeda, Tessa Mulia, analis Sinarmas Sekuritas, memperkirakan secara teknikal indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di level 4.970-5.025 seiring dengan dirilisnya data kepercayaan konsumer Zona Eropa.
 
“Selain itu, data penjualan rumah yang ada di AS yang diperkirakanakan mengalami kenaikan akan menjadi sentimen tambahan. Adapun, saham-saham yang diperhatikan a.l seperti saham MNCN, INCO, MEDC, dan TINS,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini