SERTIFIKASI BATIK: Minat Pengusaha Masih Rendah

Bisnis.com,23 Apr 2013, 15:42 WIB
Penulis: Ismail Fahmi

BISNIS.COM, JAKARTA--Meskipun pemerintah telah menyiapkan sertifikasi BatikMark untuk melindungi produk batik nasional, namun keinginan pengusaha untuk mengikuti program tersebut masih rendah.

Euis Saedah, Direktur Jendral Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, mengungkapkan saat ini baru 106 perajin batik nasional yang mendapatkan sertifikasi tersebut.

"Kami sudah jalan 6 tahun untuk program tersebut, tetapi memang belum maksimal," ungkapnya, Selasa (23/4).

Dia menuturkan penyebab rendahnya minat pengusaha untuk mendapatkan sertifikat BatikMark adalah beberapa perajin sudah memiliki konsumen tetap sehingga menganggap sertifikasi tersebut kurang bermanfaat.

Padahal, lanjutnya, sertifikasi ini berguna untuk melindungi konsumen dari maraknya impor produk batik palsu asal China yang jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun.

“Peredaran batik murah dari China sangat merugikan perajin batik dari Indonesia. Pasalnya, produk yang dipasarkan tidak memenuhi standar dan kaulitasnya sangat buruk,” katanya.

Euis mengungkapkan  pada akhirnya semua pilihan akan dikembalikan ke konsumen untuk menggunakan produk yang bersertifkat BatikMark karena sudah memenuhi standar yang ditetapkan Kemenperin.

Meskipun saat ini konsumen semakin pintar dalam memilih produk batik yang berkualitas, dia tetap mengingatkan konsumen tetap berhati-hati akan maraknya peredaran produk palsu.

"Akhirnya nanti kita kembalikan ke konsumen. Apakah mereka memilih pakai BatikMark atau yang tidak," ungkapnya. (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini