BISNIS.COM, MAKASSAR--Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) mencatat pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah ini masih akan tumbuh tinggi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulampua Mahmud mengatakan hal itu melihat perkembangan pada Triwulan I/2013, dimana pertumbuhan wilayah Sulampua mencapai 8,26%.
“Selain itu, kondisi tersebut juga didukung oleh perkembangan lembaga keuangan yang tergambar pada pencapaian kinerja ekonomi Sulampua,” kata Mahmud di sela-sela Seminar Bloomberg Halfday di Makassar, Kamis (25/4/2013).
Berdasarkan data BI, kinerja perbankan di wilayah Sulampua hingga Maret 2013 menunjukkan perkembangan yang tetap baik.
Terlihat pada pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang tinggi, disertai tingkat non performing loan (NPL) sebesar 2,41% yang terjaga pada level dibawah treshold 5%.
Sedangkan total aset perbankan tumbuh 15,85% (YoY) dari Rp183,9 triliun per Maret 2012 menjadi Rp213,1 triliun per Maret 2013.
Pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 23,56% (YoY) dari Rp137,7 triliun per Maret 2012 menjadi Rp170,2 triliun per Maret 2013.
Sementara dana masyarakat di perbankan Sulampua tumbuh 14% (YoY) dari Rp127,6 triliun per Maret 2012 menjadi Rp145,5 triliun per Maret 2013, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 116,98% yang mencerminkan penyaluran kredit perbankan Sulampua telah melampaui penghimpunan dana masyarakat.
Sementara itu, mengenai penyediaan informasi dan riset, Mahmud mengatakan selain dilakukan secara mandiri, BI juga memperoleh data dan informasi dari pihak eksternal yang menyediakan data dan informasi, misalnya dari kementerian, badan/dinas-dinas, instansi terkait dan perusahaan swasta.
"Di kantor pusat Bank Indonesia di Jakarta, beberapa departemen memanfaatkan layanan database yang dikelola oleh beberapa penyedia data, termasuk Bloomberg," katanya.
Namun dia mengakui di kantor perwakilan daerah, pemanfaatan data Bloomberg baru sebatas Bloomberg News yang diakses melalui internet (http://www.bloomberg.com/).
Itu pun dalam pantauan pihak BI di Makassar, informasi yang diakses masih pada seputar ekonomi Indonesia dan ekonomi daerah.
Menurutnya, tantangan pihak Bloomberg ke depan adalah mengatasi ketersediaan informasi yang disajikan Bloomberg tentang perkembangan ekonomi di daerah.
Dia mengatakan potensi daerah yang besar tersebut, seharusnya dapat direspon oleh Bloomberg sehingga dapat menempatkan diri menjadi media yang menyajikan ekonomi Indonesia dan ekonomi daerah.
Sementara itu, Direktur Komersial dan IT Perum LKBN Antara Hempi N. Prayudi mengatakan pihaknya telah bermitra dan menjadi perpanjangan tangan perusahaan penyedia data dan informasi itu di Indonesia.
Menurutnya, kerja sama tersebut dilakukan karena memiliki filosofi yang sama yakni sebagai penyedia data dan informasi dengan tujuan mempermudah penelusuran data, menganalisis data atau kondisi yang ada di lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel