MAY DAY: 30.000 Pengunjuk Rasa Bakal Turun ke Jalan

Bisnis.com,29 Apr 2013, 17:33 WIB
Penulis: Martin Sihombing

BISNIS.COM, JAKARTA--Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan sekitar 30.000  pengunjuk rasa rencananya melakukan aksi dalam rangka memperingati hari Buruh Sedunia "May Day" di Jakarta.

"Estimasi jumlah 20-30 ribu pengunjuk rasa akan melakukan aksi pada tanggal 1 Mei 2013 dan sudah 16 kelompok yang menyampaikan ke Kepolisian untuk berunjuk rasa di Jakarta," kata Boy di Jakarta, Senin.

Aksi unjuk rasa pada hari Buruh Sedunia antara lain berpusat di Jakarta dan ada beberapa lokasi di Monumen Nasional (Monas) dan beberapa Kementerian, baik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan, katanya.

"Tentu kita masih menunggu pemberitahuan yang bertambah hari ini, karena akan ada kegiatan serikat pekerja pekerja pada acara 'May Day'. Terkait aksi tersebut maka akan dilakukan pengalihan arus di Jalan Medan Merdeka Barat dan pada prinsipnya petugas tidak menutup secara khusus karena kondisi itu," kata Boy.

Polisi bertugas mengamankan kegiatan unjuk rasa dan Polri juga menghimbau semua elemen tetap dalam koridor hukum, katanya.

"Sebaiknya dilakukan dengan tertib karena unjuk rasa dilindungi dengan undang-undang, tapi tidak boleh dilakukan anarkis di ruang publik karena harus memperhatikan juga hak-hak masyarakat," katan Boy.

Karo Penmas berharap semua Koordinator Lapangan (Korlap) pengunjuk rasa dapat bekerja sama dengan polisi, karena sama-sama memiliki kewajiban baik buruh maupun polisi untuk menjaga keamanan, katanya.

"Korlap diharapkan melaporkan alat peraga yang digunakan dan jumlah demonstran, serta lokasi-lokasi untuk melaksanakan unjuk rasa, Polda Metro Jaya sudah siapkan pengamanan, rencana pengamanan dibawah otoritas Polda, bila masing-masing daerah ada kekurangan personel,nanti ada BKO dari Mabes," kata Boy.(antara/msb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini