PENUMPANG AIRASIA: Indonesia Sumbang 1,72 Juta Orang

Bisnis.com,02 Mei 2013, 19:14 WIB
Penulis: Berliana Elisabeth

BISNIS.COM, JAKARTA-AirAsia Berhard mencatat tingkat keterisian penumpang 79% menjadi 9,78 juta pada kuartal I/2013, dengan AirAsia Indonesia menyumbang 1,72 juta penumpang atau 17,5% dari total.

Communications Department AirAsia Berhard Aziz Laikar mengatakan total penumpang Indonesia AirAsia (IAA) pada kuartal I/2013 naik 35% menjadi 1,72 juta.

"Tingkat keterisian penumpang sebesar 75% disebabkan oleh penambahan kapasitas yang meningkat 40% dari kuartal pertama tahun lalu," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (2/5/2013).

Penambahan kapasitas ini dikarenakan IAA meluncurkan lima rute baru, yaitu Makassar - Manado, Makassar - Surabaya, Makassar - Denpasar, Makassar - Kuala Lumpur, dan Semarang - Singapura. Sampai dengan akhir bulan Maret, total armada yang dimiliki IAA adalah 22 pesawat. 


Benyamin mengatakan pada kuartal ini, untuk pertama kalinya grup juga mengungkapkan dan menggabungkan angka-angka operasional dari AirAsia Fillipina dan AirAsia Jepang.

"Total jumlah penumpang meningkat 19%, atau hampir mencapai 9,8 juta, yang sejalan dengan peningkatan kapasitas 21%," kata Benyamin.

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, grup menambah 22 pesawat baru, yang membuat total jumlah pesawat di akhir Maret 2013 menjadi 122 pesawat.
 
Dia menjelaskan kapasitas juga bertambah 21% menjadi 12,3 juta dari 10,17 juta pada tahun lalu. Namun secara garis besar, load factor turun 1% menjadi 79% dari 81%.
 
Penumpang terbesar dicatat Malaysia AirAsia (MAA) sebanyak 5,16 juta orang atau naik 7%. Tingkat keterisian penumpang tetap pada angka 79% di kuartal pertama 2013, walaupun menambah dua pesawat baru.

Dengan penambahan tersebut, maka total jumlah pesawat yang dioperasikan oleh MAA sampai akhir kuartal adalah 66 pesawat, bertambah 9 pesawat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini