MRT LEBAK BULUS-HI: Dua Konsorsium Garap Proyek Rp3,6 Triliun

Bisnis.com,02 Mei 2013, 20:12 WIB
Penulis: Choirul Anam

BISNIS.COM, JAKARTA-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan proyek jalur mass rapid transit fase pertama Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 kilometer sudah dimulai.

Perusahaan daerah PT Mass Rapid Transit mengumumkan dua konsorsium pemenang tender konstruksi sipil tiga paket pekerjaan senilai Rp3,6 triliun paket bawah tanah Bundaran HI - Blok M.

Direktur Utama MRT Dono Boestami mengatakan fase pertama pembangunan MRT ini terbagi dalam delapan paket konstrukti sipil, perinciannya tiga konstruksi sipil bawah tanah, tiga konstruksi sipil layang, dan dua paket pengadaan sistem dan rolling stock (pengadaan kereta) semuanya membutuhkan biaya 125 miliar yen.
Pekerjaan sipil bawah tanah didahulukan karena memakan waktu lebih panjang dan tidak perlu melakukan pembebasan tanah.

Dono mengumumkan pemenang tender pekerjaan fase pertama jalur bawah tanah adalah konsorsium joint venture Simitzu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi, yang mengerjakan dua paket jalur bawah tanah, dan konsorsium joint operation Sumitomo Mitzui - Hutama Karya yang mendapat satu paket pekerjaan jalur bawah tanah.

"Kami umumkan pemenang tender tetapi proses tender proyek masih berlanjut. Kami akan melanjutkan proses pemberian letter of acceptance [surat penunjukan] tiga paket pekerjaan bawah tanah," katanya dalam acara soft launching proyek MRT tahap pertama di bundaran HI, Kamis (2/5).

Pihak pemberi pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) akan mendukung seluruh proses tender sampai tanda tangan difinitif kontrak dengan kontraktor.

Untuk dimulainya proyek ini diawali penyusunan Detail Engineering Design (DED) lebih dulu sebelum konstruksi fisik. PT MRT mengharapkan dukungan publik pada saat awal pembangunan MRT karena dipastikan lalu lintas akan terganggu. (Mahmudi Restyanto/mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini