EKSPOR PALA: Dinilai Produk Terbaik, Pemasaran Sulut Didukung Jepang

Bisnis.com,02 Mei 2013, 23:30 WIB
Penulis: Yoseph Pencawan

BISNIS.COM, MANADO--Jepang berniat memacu ekspor komoditas pala produksi petani Sulut, karena kualitasnya diakui terbaik di Indonesia.

"Permintaan komoditas pala dalam jumlah besar tersebut diungkap oleh para eksportir pada pemerintah provinsi, karena kualitas diakui terbaik," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, di Manado, Kamis (2/5/2013).

Sanny mengatakan, untuk mendukung terlaksananya keinginannya tersebut, Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), bersama Kementerian Perdagangan RI akan memfasilitasi pendanaan dan kemudahan ekspor Sulut ke Jepang.

Presiden PT Vox Trading Indonesia, Masakazu Shiga mengatakan, untuk dapat memasarkan komoditas unggulan Indonesia ke Jepang, maka sebaiknya bekerja sama dengan perusahaan Jepang.

"Ada banyak tahapan yang harus dilalui, karena Jepang sangat ketat dalam pemeriksaan kualitas komoditas yang masuk ke negara kami, karena itu perlu bermitra dengan pelaku usaha Jepang," kata Shiga.

Ia menyebutkan, pihaknya akan menyediakan bantuan teknis kepada petani pemilik pala, jika sudah memiliki kontrak jangka panjang, dan akan bisa meningkatkan pendapatan petani, asalkan harganya pasti dan suplai stabil.

Jepang tertarik dengan pala dari Pulau Siau, Kabupaten Sitaro karena dinilai sebagai salah satu komoditas terbaik dari Indonesia, sebab sudah banyak dieskpor ke berbagai belahan dunia seperti Eropa dan Amerika.

Wakil GM Bank of Tokyo Mistsubishi UFJ Jakarta Matsuyama Yasuo, mengatakan, Jepang melirik Indonesia untuk bekerjasama dalam bidang perdagangan, karena dalam lima tahun terakhir diperkirakan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan ASEAN.

"Indonesia juga memiliki tanah dan laut yang luas, sehingga masih bisa mengembangkan perekonomian, ditambah lagi usia produktifnya lebih banyak dari Jepang, sehingga pantas dijadikan sebagai negara mitra kerjasama ekonomi," kata Yasuo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Others
Terkini