LAUTAN LUAS Tbk Pangkas Target Pendapatan, Ini Penyebabnya

Bisnis.com,03 Mei 2013, 02:17 WIB
Penulis: Amri Nur Rahmat

BISNIS.COM, JAKARTA-- Emiten distributor dan produsen kimia dasar, PT Lautan Luas Tbk memangkas target pendapatan tahun ini menjadi Rp5,9 triliun, direvisi turun 5% dibandingkan total revenue 2012 yang mencapai Rp6,21 triliun.

Pemangkasan target pendapatan tersebut merupakan konsekuensi dari strategi emiten berkode LTLS tahun ini  yang mengurangi volume penjualan produk dengan margin kecil dan beralih ke produk yang mempunyai margin lebih besar.

Herman Santoso, Managing Director PT Lautan Luas Tbk, mengemukakan pergeseran strategis ke basis produk yang mempunyai margin besar tersebut dimaksudkan lebih mendongkrak perolehan laba hingga akhir tahun ini.

Kendati demikian, dia mengakui jika strategis bisnis tersebut berdampak pada kinerja perusahaan sepanjang kuartal I/2013, dimana pendapatan perusahaan turun 13,5% menjadi Rp1,41 triliun (YoY), sementara laba bersih turun tipis 5% menjadi Rp39,1 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp41,3 miliar.

"Penurunan di kuartal pertama karena kami memang menitikberatkan (penjualan) produk dengan margin yang lebih besar," ujarnya sela-sela 'Investor Day' di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/5/2013).

Menurutnya, strategi pergeseran ke produk dengan margin yang lebih besar, laba perusahaan tahun ini diproyeksikan bisa meningkat 30% dibandingkan dengan kinerja 2012 yang mencapai Rp81 miliar.

Adapun hingga saat ini, PT Lautan Luas mewakili lebih dari 100 prinsipal internasional, dan mendistribusikan lebih dari 1.000 produk kimia serta melayani 2.000 pelanggan dari sektor industri di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.

Sementara untuk anggaran belanja modal (capital expenditure/capex), Lautan Luas mengalokasikan Rp200 miliar - Rp250 miliar untuk pengembangan bisnis pada tahun ini.

"Untuk realisasi kuartal pertama, belanja modal sebesar Rp100 miliar yang digunakan untuk investasi gudang (fasilitas dan distribusi)," tutur Herman. (Foto: Ilustrasi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yoseph Pencawan - nonaktif
Terkini