Gaikindo Desak Regulasi LCGC Dipercepat

Bisnis.com,05 Mei 2013, 19:22 WIB
Penulis: Emanuel Tome Hayon

BISNIS.COM, JAKARTA Pelaku industri otomotif mendesak Pemerintah untuk segera merealisasikan  kebijakan tentang mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). Pasalnya banyak investor yang sudah berinvestasi di beberapa perusahaan otomotif.

 

Ketua Gabungan Asosiasi Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiharto menuturkan, Pemerintah harus segera merealisasikan program LCGC tersebut.

Menurutnya sampai saat ini, banyak pelaku usaha industri otomotif masih terus menunggu dalam ketidakjelasan terkait regulasi tersebut.

 

“Sampai saat ini kami [Gaikindo dan pelaku industri otomotif] belum mendengar perkembangan dan kejelasan terkait regulasi tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (5/5/2013).

 

Dia menuturkan, saat ini banyak kalangan pengusaha industri otomotif terpaksa harus menunggu padahal sudah banyak pelaku usaha dari luar yang sudah berinvestasi menyambut perkembangan regulasi yang  sudah dinantikan.

 

Namun, lanjutnya, jika regulasi tersebut keluar, akan membentuk segmen tersendiri di kalangan masyarakat. Di sisi lain, Jongkie mengungkapkan jika kebijakan tersebut keluar maka akan berdampak pada peningkatan  penjualan mobil.

 

Dia menjelaskan target penjualan mobil tahun ini (tanpa kebijakan Pemerintah terkait LCGC) bisa menyentuh angka 1,2 juta, yang mana naik sedikit dari penjualan tahun lalu yang tercatat 1,1 juta.

Apalagi, menurutnya, estimasi sampai dengan kuartal I/2013, penjualan mobil sudah mencapai 300.000 unit menyamai ekspektasi Gaikindo dengan penjualan mencapai 100.000 unit per bulan.

 

Kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) saat ini sedang di godok Pemerintah. Di dalam kebijakan tersebut terdapat dua jenis kebijakan yakni kebijakan mobil murah angkutan pedesaan untuk mobil bermesin di bawah 700 cc. dan kebijakan mobil murah ramah lingkungan untuk bermesin 1.000 cc- 1.200 cc. Saat ini, industri menunggu insentif fiskal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini