EKONOMI RIAU Berkontraksi Akibat Susut Pendapatan 7 Sektor

Bisnis.com,07 Mei 2013, 14:55 WIB
Penulis: M. Kholikul Alim

BISNIS.COM, PEKANBARU-Ekonomi Riau berkontraksi akibat pendapatan domestik regional bruto dari sektor pertambagan dan bahan galian menyusut.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Marwadi Arsad mengatakan Produk Domestik Regional Bruto pada triwulan I/2013 susut 2,53% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

"Ekonomi Riau triwulan I/2013, mengalami kontraksi 2,53% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Kontraksi terjadi di tujuh sektor lapangan usaha," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (7/5).

Penurunan PDRB dari sektor pertambangan dan penggalian di triwulan I tahun 2013, lanjutnya, mencapai 3,08%. Penyusutan tersebut langsung berimbas pada kontraksi ekonomi, mengingat kontribusi sektor ini terhadap PDRB Riau mencapai 34,7%.

Lini minyak dan gas masih berperan penting terhadap sektor pertambangan dan penggalian di Riau. Marwadi menyebut kontribusi lini minyak dan gas bisa dilihat dari pengaruhnya terhadap kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB.

"Dengan migas, sektor ini mampu menjadi kontributor utama. Namun, tanpa migas, sektor pertambangan dan penggalian hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 2,42%," ungkapnya.

Kinerja sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan juga tidak terlalu moncer. Kontribusi sektor terbesar ketiga di Riau ini terhadap PDRB menyusut menjadi 18,15%, dari angka sebelumnya sebesar 18,42% di periode Januari-Maret 2012.

Adapun sumbangan PDRB dari sektor industri pengolahan sepanjang 3 bulan pertama tahun ini mencapai 24,02 triliun, naik 13,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Selama Januari-Maret, ketiga sektor tersebut juga berperan sebagai leading sector pada struktur ekonomi dengan migas. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian mengalami sedikit pengurangan kontribusi," jelasnya.

Sementara itu, kontraksi terbesar terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Jika dibandingkan dengan periode Oktober--November PDRB dari sektor ini menyusut 6,08%. Kontribusi sektor ini terhadap PDRB periode Januari-Maret 2013 hanyalah 11,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini