PREDIKSI INDEKS: Usai Libur, IHSG Berpeluang Menguat

Bisnis.com,10 Mei 2013, 06:18 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang
BISNIS.COM. JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (10/5) diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas seiring sentimen dari global.
 
Tessa Mulia, analis Sinarmas Sekuritas, mengatakan secara teknikal, indeks diperkirakan bergerak menguat di level support resistance 5.062—5.105 meski adanya ancaman Moody’s untuk merevisi turun profil utang Indonesia.
 
“Dirilisnya data initial jobless claim dari AS malam ini yang diperkirakan meningkat akan memberikan sentimen tambahan terhadap pergerakan index Jumat,” katanya dalam rilis, Kamis (9/5/2013).
 
Ketidakmampuan pemerintah untuk memulai pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi menjadi sentimen negatif terhadap peringkat utang, dan mempengaruhi rencana pelaku pasar asing untuk masuk ke Indonesia.
 
Kendati demikian, Moody’s menilai beban utang Indonesia masih dalam level yang dapat dikendalikan, karena cadangan devisa cukup untuk melunasi utang jatuh tempo hingga 2 tahun ke depan.
 
Moody’s juga memprediksi PDB akan tumbuh 6,0% pada 2013, turun dari 2012 sebesar 6,2%. Pertumbuhan ekonomi yang terus kuat juga mendukung prospek stabil bagi peringkat surat utang luar Indonesia.
 
“Dengan melihat kondisi yang ada, kami merekomendasikan saham yang bergerak di sektor perbankan dan properti untuk menjadi pilihan a.l seperti saham GGRM, BBCA, ASRI, dan ASSA,” tambahnya.
 
Pada perdagangan saham, Rabu (8/5/2013), IHSG ditutup menguat 0,92% atau 46,54 poin ke level 5.089,33 dengan frekuensi perdagangan 191,430 kali, atau setara dengan nilai transaksi Rp9,72 triliun. Sejalan dengan itu, nilai tukar rupiah juga bergerak menguat di Rp9.734 per dolar AS.
Pergerakan positif IHSG dipicu hampir seluruh sektor pembentuk indeks yang bergerak positif, kecuali agrikultur dan keuangan. Menariknya, pada perdagangan saham tersebut, sektor tambang menjadi penggerak utama IHSG dengan kenaikan hingga 2,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini