FLU BURUNG: Instansi Perhubungan Diminta Waspadai Penumpang dari Cina & Taiwan

Bisnis.com,13 Mei 2013, 11:59 WIB
Penulis: Rahmayulis Saleh

BISNIS.COM, JAKARTA--Kementerian Kesehatan meminta seluruh instansi yang berwenang di sektor perhubungan mewaspadai penumpang dari Cina dan Taiwan yang masuk ke Indonesia menyusul penyebaran virus flu burung yang meluas di kedua negara tersebut.

Penderita kasus virus flu burung H7N9 di China makin bertambah jumlahnya, walau masih terbatas di China dan Taiwan.

"Hingga saat ini  jumlah kasus H7N9 sebanyak 131 orang, dan 32 orang diantaranya meninggal dunia (CFR= angka kematian : 24,42%)," kata Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, dalam surat elektroniknya, Senin (13/5/2013).
 
Dia menuturkan untuk kasus novel Corona Virus (nCoV) sudah merambah ke Prancis, walaupun kasus di Prancis memang ada riwayat perjalanan ke jazirah Arab.

Sampai dengan 10 Mei 2013, katanya, sebanyak 33 kasus konfirmasi laboratorium infeksi nCoV pada manusia dilaporkan ke WHO, yaitu dari Jordan, Qatar, Saudi Arabia, Inggris, dan Prancis.

Menurut Tjandra, sebagian besar kasus adalah laki-laki (79,3%) atau 23 dari 29 kasus yang dilaporkan jenis kelaminnya, dengan rentang usia 24-94 tahun. 18 kasus meninggal, CFR/angka kematiannya 54,54%, jauh lebih tinggi dari kematian akibat H7N9.

"Untuk terus peningkatan kewaspadaan, maka kami membuat beberapa langkah lagi, selain dari apa yang sudah dilakukan selama ini," ujarnya.

Yaitu, pertama, untuk H7N9 mereka sudah meminta semua Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) makin meningkatkan kewaspadaan, termasuk menyiapkan tim khusus bila diperlukan, berkoordinasi dengam Dinas Kesehatan dan RS setempat, dan lainnya.

KKP juga sudah menyelesaikan pegecekan alat-alatnya, dan sebagian perlu perbaikan. Banner di pelabuhan internasional juga sudah terpasang semua.

mereka juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan agar mengkoordinir pesawat udara dan kapal laut dari China dan Taiwan supaya melaporkan (declaration) ke tower bandara, dan pelabuhan bila ada penumpang atau crew-nya yang datang dari China dan Taiwan yang sakit, sehingga KKP setempat dapat segera bertindak.

Dalam surat ini juga disampaikan agar administrator bandara/ pelabuhan mempersiapkan dirinya. Surat ini ditembuskan juga ke pihak Angkasa Pura dan Pelindo di daerah masing-masing

sedangkan untuk nCoV mereka sudah mengirim surat ke seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan ke seluruh KKP tentang penyampaian Informasi terbaru nCoV yang dikeluarkan WHO.

Memberi penyuluhan kepada calon jamaah umroh di daerah masing-masing agar menjaga kesehatan a.l dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan cuci tangan pakai sabun (CTPS).  Bila sakit yang mengganggu agar segera berobat.

Selain itu mengikuti informasi yang benar tentang penyakit ini. Dan tetap melakukan kewaspadaan untuk kemungkinan kasus SARI di daerah masing-masing, apalagi kalau cluster sifatnya.

Selain itu, setiap hari Kemenkes juga melakukan komunikasi dengan WHO tentang perkembangan ke dua penyakit ini.

"Bila sebelumnya komunikasi dilakukan dengan WHO Jenewa dan Jakarta saja, maka sejak minggu lalu pihak WHO Searo juga mengirimkan informasi surveilansnya secara teratur kepada kami," ungkap Tjandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yoseph Pencawan - nonaktif
Terkini