BISNIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia akan mengambil kebijakan suku bunga sebagai respons terhadap tekanan inflasi yang bisa menembus 7,8% setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan inflasi diprediksi mencapai 7,5%--7,8% bila pemerintah menaikkan bahan bakar minyak bersubsidi, yakni premium dan solar, menjadi Rp6.000.
Bila terjadi kenaikan harga yang berbeda antara premium dan solar, BI memprediksi inflasi akan lebih rendah, meskipun masih di kisaran 7%. Kenaikan yang dimaksud adalah premium menjadi Rp6.500 dan solar menjadi Rp5.500.
“Jadi pada saat itu terjadi, mau tidak mau kami harus me-review. Kalau tidak direspons secara benar, akan missleading di sektor keuangan,” ujarnya Rabu (15/5/2013).
Darmin mengatakan bank sentral akan meredam laju inflasi tersebut dengan kebijakan suku bunga, meskipun belum ada kepastian apakah BI Rate yang akan dinaikan atau bunga Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi).
“Pada saat itu [kenaikan harga BBM] kami akan mereview betul apa Fasbi diubah atau BI Rate, karena kenaikan bisa cukup besar,” ujarnya.
Hingga akhir April 2013, laju inflasi setahunan mencapai 5,57%, meskipun dalam sempat terjadi deflasi 0,1% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dalam 4 bulan pertama tersebut laju inflasi lebih disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, seperti bawang merah dan bawang putih.
“Kalau sumber bawang putih dan bawang merah ini kalau kamu lihat inflasi inti masih rendah. Namun kalau ada kenaikan harga BBM, semua komoditi akan terpengaruh inflasi lain itu sebabnyak kami harus kaji serius,” ujarnya.
Kemarin BI memutuskan mempertahankan posisi BI Rate pada 5,75% sejak Februai 2012. Meski demikian, berdasarkan data BI, terjadi peningkatan bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sejak awal tahun dengan posisi 4,87% pada Maret 2013.
Adapun bunga pasar uang antar bank relatif stabil pada posisi 4,18% pada Maret. Sementara itu, bunga deposito sudah beranjak naik pada Maret 2013, yang mencapai 5,51% dari bulan sebelumnya 5,43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel