BISNIS.COM, JAKARTA—Industri multifinance hingga saat ini masih banyak bergantung kepada sumber dana dari pinjaman perbankan, mencapai sekitar 65% dari sumber dana industri.
Direktur Keuangan PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) I Dewa Made Susila mengakui saat ini sumber pendanaan untuk industri multifinance masih kurang terdiversifikasi yakni masih bertumpu pada pinjaman perbankan.
Menurutnya, industri multifinance perlu memperbesar akses pendanaan dari pasar modal melalui penerbitan obligasi, sukuk, medium term notes maupun instrumen lainnya.
“Saat ini secara industri [sumber dana dari] bank masih paling besar, karena kondisi pasar modal memang belum pada taraf matang,” katanya kepada Bisnis, Selasa (14/5).
Made mengatakan belum semua pelaku industri multifinance memanfaatkan akses sumber pendanaan dari pasar modal karena akses yang terbatas, yang bergantung pada reputasi dan kinerja perusahaan multifinance itu sendiri.
Ketika kinerja perusahaan bagus yang salah satunya ditunjukkan oleh peringkat kredit yang stabil, maka ia cenderung akan lebih mudah mendapatkan sumber pendanaan baik yang bersumber dari pasar modal maupun pinjaman perbankan dari dalam dan luar negeri. Sebaliknya, bagi perusahaan multifinance berskala kecil dan belum teridentifikasi berkinerja baik cenderung sulit mendapatkan sumber pendanaan kecuali dari sumber pendanaan internal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel