BISNIS.COM, MAKASSAR--Data Bank Indonesia menunjukkan uang kartal yang masuk ke Provinsi Sulawesi Selatan naik pada triwulan I/2013, sementara uang keluar justru menurun.
Selisih bersih antara aliran uang masuk ke Bank Indonesia (inflow) lebih besar dari aliran uang keluar dari BI (outflow) sebesar Rp2,7triliun.
Data Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan BI Wilayah I Sulawesi, maluku, dan Papua (Sulampua) aliran uang masuk (inflow) tercatat sebesar Rp4,41 triliun.
Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan triwulan IV/2012 yang tercatat sebesar Rp3,20 triliun.
Adapun aliran uang keluar (outflow) dari BI mencatat penurunan yang cukup drastis dari Rp3,21 triliun menjadi Rp1,72 triliun.
"Sebagai kantor wilayah untuk Sulawesi, Maluku Dan Papua, kebutuhan uang tunai masih cukup besar," ungkap BI wilayah Sulampua dalam laporan Kajian Ekonomi Regional Sulsel yang dikutip Bisnis, Kamis (16/5/2013).
Namun, apabila dibandingkan dengan penggunaan alat pembayaran non-tunai, porsi outflow pada triwulan pertama hanya 4,27% dari total penggunaan alat pembayaran tunai dan non-tunai.
Porsi outflow pada triwulan VI/2012 mencapai 6,11%. Menurut BI, hal itu lebih disebabkan kebutuhan uang baru saat liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, pada periode sebelumnya terdapat beberapa hari besar yang berada di penguhujung pekan sehingga dimanfaatkan untuk memperpanjang periode liburan dimaksud.(mtb/yop)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel