KEMENDAG: Kemungkinan Penaikan HPP Gula Kecil

Bisnis.com,16 Mei 2013, 16:38 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana

BISNIS.COM, JAKARTA— Kemungkinan penaikan harga patokan petani atau HPP gula dinilai sangat kecil. Harga gula saat ini yang di atas harga internasional dan harga lelang, serta rendemen tinggi menjadi alasan.

Sekjen Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan belum akan mempertimbangkan penaikan HPP gula. Menurutnya, harga yang dijual petani lebih baik dibandingkan dengan HPP 2012 sebesar Rp8.100 per kg.

“Harga di internasional juga mempunyai kecenderungan turun karena produksi di India dan negara lain naik. Harga kita bahkan bisa dibilang tinggi sekali dari negara lain,” kata Gunaryo di Auditorium Kemendag, Kamis (16/5/2013).

Penaikan HPP ini menurutnya juga tidak efisien karena saat ini sudah banyak pabrik gula yang memiliki rendemen di atas delapan. HPP 2012 dinilai sudah cukup menarik bagi petani.

Gunaryo menuturkan tidak perlu penaikan HPP gula tidak perlu dilakukan setiap tahun. Bahkan, HPP berisiko untuk diturunkan apabila rendemen tidak mencapai target.

“Itu harus dieksplorasi oleh teman dari sektor pertanian untuk mendorong mereka meningkatkan yield-nya baik rendemen di kebun atau pabrik,” ujarnya.

 Dia memperkirakan gula akan panen pada Mei dan belum akan memutuskan untuk melakukan penstabilan. Jika harus impor, kebijakan akan lebih mengarah pada bahan yang tidak langsung diolah.

Contohnya, tidak perlu mengimpor gula dalam bentuk siap konsumsi seperti gula kristal putih, tetapi lebih pada gula mentah (raw sugar).

Seperti diketahui, Dewan Gula Indonesia (DGI) mengusulkan kenaikan harga patokan petani (HPP) gula pada tahun ini menjadi Rp8.900 per kg. Angka ini naik 9,87% dibandingkan dengan tahun lalu Rp8.100 per kg.

Musim giling tebu biasanya dimulai pada Mei atau Juni. Sebelum memasuki musim giling, pemerintah terlebih dahulu menaikkan HPP gula. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan dari Kementerian Perdagangan mengenai HPP gula pada 2013. (ltc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini