BURHANUDDIN MUHTADI: Sistem Presidensial RI 'Hasilkan' Dealer, Bukan Leader

Bisnis.com,16 Mei 2013, 00:35 WIB
Penulis: Hedwi Prihatmoko

BISNIS.COM, JAKARTA-Sosok seorang presiden dalam sistem pemerintahan presidensial seharusnya bisa menjadi seorang leader.

Namun bagi pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, negara yang menerapkan sistem presidensial dengan sukses biasanya tidak menerapkan mekanisme multi partai sehingga presiden lebih efektif menunjukkan kepemimpinannya.

“Indonesia kan presidensial, tetapi memakai mekanisme multi partai yang biasanya dipakai [sistem pemerintahan] parlementer. Berbeda seperti Amerika Serikat yang presidensial, tetapi jumlah partainya tidak banyak,” katanya dalam acara Investor Forum Mandiri Sekuritas Group 2013, Rabu (15/5/2013).

Dengan pola seperti ini, paparnya, setegas apapun sosok seorang presiden, dia tidak memiliki kontrol yang kuat di kalangan legislatif dan dipaksa untuk menjalin transaksi dengan DPR.

 
 “Yang muncul akhirnya bukan leader tetapi dealer, sebuah transacsional politic. Koalisi juga sulit dicapai dalam presidensial, beda dengan parlementer. Jadi, jangan marah kalau presidennya ragu,” katanya.

 

Menurutnya, Indonesia bukanlah satu-satunya negara memakai pola ‘gado-gado’ seperti ini. Beberapa negara Amerika Latin juga ada yang menerapkan pola seperti ini dan menunjukkan kondisi yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia.(26/yus)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini