APBN 2013: Memasuki Kuartal II, Belanja Modal Membaik

Bisnis.com,22 Mei 2013, 20:31 WIB
Penulis: Hedwi Prihatmoko

BISNIS.COM, JAKARTA—Belanja modal kementerian/lembaga (K/L) mengalami perbaikan memasuki kuartal II/2013 setelah pada kuartal sebelumnya menunjukkan kinerja yang buruk.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan realisasi belanja modal sampai dengan 15 Mei 2013 mencapai 10,97% dari targetnya atau Rp20,2 triliun dari targetnya sebesar Rp184,4 triliun.

“Dibanding tahun lalu sedikit sekali lebih rendah, deviasinya tidak sampai 1%, mungkin cuma 0,5%,” ujarnya seusai Rapat Kerja Pemerintah dengan Badan Anggaran di DPR, Rabu (22/5/2013).

Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, realisasi belanja modal kuartal I/2013 menunjukkan kinerja yang lebih buruk dibandingkan kuartal I/2012, dengan deviasi rasio realisasi terhadap pagu mencapai 1,1%.

Pada kuartal I/2013, realisasi belanja modal hanya mencapai Rp10,4 triliun atau hanya 5,6% dari pagu APBN 2013. Padahal pada kuartal I/2012, realisasi belanja modal mencapai 6,7% dari pagunya.

Lebih lanjut, Anny mengatakan realisasi belanja modal 10 K/L terbesar sampai dengan 15 Mei 2013 menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, realisasi belanja modal di K/L lain yang lebih kecil menunjukkan kinerja yang lebih buruk. “Realisasi [belanja modal] tahun ini yang lebih rendah [dibandingkan periode yang sama tahun lalu] sebenarnya disebabkan kementerian yang kecil-kecil,” ujarnya.

Lebih lanjut, tutur Anny, realisasi belanja negara keseluruhan sampai dengan 15 Mei 2013 mencapai 26,91% dari pagunya atau Rp452,9 triliun dari paagu Rp1.683 triliun. Pada periode yang sama juga, total penerimaan negara mencapai 28,92% dari target APBN 2013 atau Rp442,4 triliun dari target penerimaan Rp1.529,7 triliun.

Adapun, penerimaan perpajakan mencapai Rp365,8 triliun atau 30,66% dari target APBN sebesar Rp1.193 triliun. (A. Puja R. Altiar/mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini