ANGKASA PURA I Bidik Kontrak Jasa Non Aeronautika Rp1,8 Triliun

Bisnis.com,27 Mei 2013, 18:39 WIB
Penulis: Henrykus F. Nuwa Wedo

BISNIS.COM, JAKARTA--PT Angkasa Pura I menargetkan memperoleh kontrak penggunaan jasa non aeronautika sebesar Rp1,8 triliun di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali pada 2013 setalah pihaknya telah mulai melakukan lelang sejumlah area komersial.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo menjelaskan pihaknya menargetkan meraih kontrak dari sejumlah perusahaan ritel nasional dan internasional serta  perusahaan food and beverages yang menggunakan sejumlah area komersial di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali sebesar Rp1,8 triliun.

"Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang kontrak gunakan jasa lahan di terminal Bandara Ngurah Rai Bali dengan nilai kontrak sekitar Rp300 miliar dan kami targetkan sekitar Rp1,8 triliun," ujarnya dalam Forum The Best Bussines Opportunities in the Best Airports di Jakarta, Senin (27/5/2013).

Tommy menyatakan kontrak senilai Rp1,8 triliun berlangsung selama 5 tahun dari sejumlah perusahaan ritel dan food serta beverages dan layanan lainnya dari perusahaan lokal maupun asing

Angkasa Pura I, imbuhnya, menargetkan memperoleh pendapatan 60% dari non aeronautika dan 40% berasal dari layanan aeronautika pada 2013.

Dia menambahkan pihaknya melakukan lelang secara terbuka bagi perusahaan internasional dan nasional untuk penggunaan gerai bebas pajak (duty free), ritel, food and beverage dan layanan jasa lainnya di bandara Ngurah Rai Bali.

Menurutnya perusahaan ritel asal Swiss yaitu Dufry menjadi pemenang menggunakan jasa duty free dan sejumlah Bank Nasional seperti Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BRI menjadi pemenang lelang jasa money changer di Bandara Ngurah Rai Bali.

Lelang penggunaan area komersial di Bandara Ngurah Rai Bali, imbuhnya, hanya untuk terminal internasional dan lelang area komersial terminal domestik akan dilelang bila proses pengembangan telah selesai.

Menurutnya pihak Angkasa Pura I menargetkan mengoperasikan proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali senilai Rp2,8 triliun itu pada September 2013 agar mendukung penyelenggaraan APEC di Bali pada Oktober 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini