HEADLINES KORAN: Kompensasi BBM dari Utang Luar Negeri, Bunga Kredit Terkerek

Bisnis.com,28 Mei 2013, 07:22 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media cetak hari ini, Selasa (28/5/2013), menyoroti isu mulai dari neraca pembayaran Indonesia 2013 yang membaik hingga dampak kenaikan harga BBM terhadap bunga kredit, dan kewaspadaan terhadap middle income trap.


“Tekanan Rupiah Sementara”: Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menyatakan, neraca pembayaran Indonesia tahun 2013 diproyeksikan membaik. Kondisi itu akan membuat stabilitas nilai tukar rupiah lebih terjaga . Pengamat mengingatkan agar nilai rupiah jangan menembus Rp10.000 per dolar AS (KOMPAS)

“Bunga Kredit Naik Tersulut Harga BBM”: Anda yang tengah mencari kredit, bersiaplah menghadapi kenaikan bunga kredit. Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi bakal menyulut kenaikan bunga kredit perbankan (KONTAN).

“Produktivitas APBN Bisa Terganggu”: Wacana seputar rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi semakin membingungkan saja. Di awal, pemerintah berkicau seputar dana penghematan tersebut akan disalurkan untuk rakyat miskin lewat Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Namun, kini terucap pula bahwa program bantuan yang dulu bernama Bantuan Langsung Tunai itu diperoleh dari utang luar negeri (NERACA).

“Waspadai Middle Income Trap 2025”: Pemerintah harus segera menyiapkan cetak biru dan strategi untuk menghindarkan Indonesia dari jebakan stagnasi negara berpendapatan menengah menjelang 2015. Hal yang mendesak dilakukan adalah membangun sistem pendidikan berkualitas tinggi untuk mendorong kreativitas dan inovasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi  (INVESTOR DAILY)

“Bank Incar Pertumbuhan Jumlah Nasabah Kaya”: Sejumlah bank lokal maupun asing mengincar pertumbuhan jumlah nasabah kaya melalui layanan wealth management maupun perbankan prioritas . Perbankan optimistis pada pertumbuhan nasabah kaya di Indonesia yang lebih tinggi dibanding pertumbuhan di negara-negara lainnya (INDONESIA FINANCE TODAY).   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini