KINERJA PERBANKAN INGGRIS: Laba Merosot, Pangkas 189.000 Karyawan

Bisnis.com,28 Mei 2013, 11:42 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri

BISNIS.COM, JAKARTA—Empat bank terbesar di Inggris akan memangkas 189.000 karyawan pada akhir tahun ini dan langkah itu diperkirakan masih akan berlanjut akibat merosotnya tingkat keuntungan bisnis perbankan di negara tersebut.

Pengurangan jumlah karyawan itu akan membuat jumlah tenaga kerja di empat bank tersebut kembali ke titik terendah dalam sembilan tahun.

Royal Bank of Scotland Group Plc, HSBC Holdings Plc, Lloyds Banking Group Plc, dan  Barclays Plc hanya akan mempekerjakan sekitar 606.000 orang di seluruh dunia pada akhir 2013, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.

Jumlah itu menunjukkan pengurangan hingga 24% di bawah angka tertinggi 795.000 orang pada 2008 dan mendekati jumlah tenaga kerja pada 2004 pada saat keempat bank itu mempekerjakan 594.000 orang secara global.

Perusahaan perbankan tersebut mendapat tekanan dari para investor untuk memangkas biaya rutin setelah krisis obligasi milik pemerintah di Eropa menggerogoti pendapatan investor perbankan.

Keempat perusahaan perbankan itu mencatat keuntungan sebesar US$164 miliar untuk tahun 2012 atau 13% lebih rendah dari tahun 2008. Biaya operasional yang terus meningkat menggerogoti pendapatan selama periode tersebut.

“Pernyataan pemangkasan biaya yang terus-menerus menunjukkan kondisi pendapatan yang sulit,” ujar Simon Maughan, seorang analis pada Olivetree Securities Ltd. London sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (28/5/2013).

Sedangkan Ismail Erturk, seorang dosen senior pada Manchester Business School mengatakan pengurangan tenaga kerja itu didorong oleh tiga faktor.

Faktor pertama adalah kemerosotan ekonomi dan kedua adalah karena perbankan investasi tidak menghasilkan pendapatan sebagaimana diharapkan.

Sedangkan faktor ketiga adalah karena bank itu menjanjikan target keuntungan yang besar pada investor sehingga mengurangi biaya tenaga kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini