BUS RAPID TRANSIT di Jabodetabek Kurang Terintegrasi

Bisnis.com,28 Mei 2013, 17:00 WIB
Penulis: Henrykus F. Nuwa Wedo

BISNIS.COM, JAKARTA—Pemerintah pusat perlu meningkatkan sinergi dalam menerapkan bus rapid transit di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi agar meningkatkan penggunaan angkutan berbasis bus hingga 40%.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit menjelaskan sejumlah pemerintah daerah di wilayah Jabodetabek perlu meningkatkan kerja sama dalam penggunaan sarana transportasi berbasis bus.

“Pada 2010 saja penggunaan angkutan umum seperti bus hanya 12% dan kalau mau ditingkatkan maka bus harus ditambah di wilayah Jabodetabek dan bus lama segera direvitalisasi,” ujarnya di sela-sela diskusi Membangun Sistem Transportasi Jakarta hari ini, Selasa (28/5/2013).

Danang menyatakan bila ingin meningkatkan penggunaan transportasi massal berbasis bus maka pemerintah daerah di Jabodetabek perlu bersinergi untuk mendatangkan 20.000 armada bus guna meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Menurutnya pemerintah pusat perlu melakukan intervensi agar sejumlah pemerintah daerah meningkatkan kerja sama dalam penggunaan bus rapid transit (BRT) yang terintegrasi di wilayah Jabodetabek .

Sejumlah pemerintah daerah, tuturnya, perlu membentuk konsorsium antar BUMN dan BUMD milik masing-masing pemerintah daerah di Jabodetabek dalam mengembangkan bus rapid transit.

Dia menambahkan pemerintah perlu melakukan revitalisasi Perum Pengangkutan Djakarta (PPD) agar bersinergi dengan sejumlah BUMD untuk mendapatkan konsesi dalam melayani jasa angkutan bus di Jabodetabek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini