Peter Wong, CEO HSBC wilayah Asia Pasifik, dalam sebuah pengumuman di Bursa Efek London mengatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji opsi strategis terkait kepemilikan 98,94% saham di Bank Ekonomi. Pengumuman tersebut disampaikan untuk menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia ke Bank Ekonomi.
Peter mengatakan HSBC tetap berkomitmen untuk berinvestasi dalam pengembangan wilayah Indonesia.
“Seharusnya hasil kajian strategis dalam sebuah proses penyelesaian. Hasilnya akan diinvestasikan kembali di Indonesia, sebuah pasar prioritas bagi Grup HSBC,” ujarnya
Berdasarkan informasi dari Bloomberg, HSBC sedang fokus pada pengurangan biaya, penjualan aset dan ekspansi pada pasar negera berkembang yang sedang tumbuh cepat. CEO HSBC Stuart Gulliver telah mengumumkan pada 2011 lalu rencana untuk menjual atau menutup 52 perusahaan.
HSBC mengakuisisi 88,9% saham Bank Ekonomi pada 2008 lalu dengan harga Rp2.452 per saham atau setara dengan US$607,5 juta. Kemudian HSBC menggelar mandatory tender offer dan berhasil menjaring 10,11% saham publik beralih ke bank asal Inggris tersebut.
Sesuai ketentuan regulator pasar modal, setelah dua tahun melakukan akuisisi dan mandatory tender offer, maka pemegang saham mayoritas wajib melepas kembali sebagian saham sehingga kepemilikan publik sedikitnya 20%. Dengan demikian, HSBC diwajibkan melepas setidaknya 18,94% saham ke publik.
Wahyu Adiguna, Head Corporate Communication Bank Ekonomi, enggan untuk mengonfirmasi pernyataan dari induk usaha tersebut. “Itu hanya sebatas wacana saja,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel