TITO KEI TEWAS: Korban Baru 15 Menit Main Domino

Bisnis.com,04 Jun 2013, 18:07 WIB
Penulis: Ismail Fahmi

BISNIS.COM, JAKARTA--Penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan Tito Kei  baru main kartu domino selama 15 menit di warung rokok milik Ratim, sebelum  pelaku melakukan penembakan.

Kepala Subdirekltorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Helmy Santika mengatakan setelah mengeksekusi Ratim dan Tito, pelaku diduga melarikan diri melalui jalan jembatan kecil mengarah ke Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku, menurutnya,  pertama kali menembak korban Ratim, kemudian korban kedua yakni Tito.   Helmy  menduga pelaku juga sempat mengincar rekan Tito, Gerry yang duduk tepat di depan Tito.

"Namun, saat itu Ratim tiba-tiba keluar dari warungnya diduga hanya untuk melihat orang yang sedang bermain kartu," tuturnya di Jakarta, Selasa (4/6)

Setelah Ratim dan Tito tertembak, Hans yang duduk di sebelah Tito, langsung tiarap guna menghindari aksi penembakan dari pelaku. Sedangkan Gerry menbantu Tito yang sudah terkena tembakan.

"Seorang rekan Tito lainnya, Petrus yang berada di samping Gerry, lari ke lapangan futsal, untuk mencari bantuan."

Dari kejadian tersebut, penyidik menduga pelaku penembakan Tito  sudah  melakukan pengintaian sebelum mengeksekusi korban. "Kemungkinan pelaku sudah mengetahui Tito akan bermain kartu di tempat itu.".

Helmy menduga pelaku juga sudah mengetahui harus melarikan diri ke arah mana dan parkir kendaraan di mana, setelah mengeksekusi korban.

Adik Jhon Refra Kei, Tito Kei tewas ditembak seseorang tidak dikenal saat main kartu domino bersama empat orang temannya di depan warung rokok di Jalan Raya Titian Indah RT03/011, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5) sekitar pukul 20.00 WIB.

Hingga kini Polda Metro Jaya dan Polresta Bekasi masih menyelidiki pelakukan penembakan sadis tersebut. (Antara/if)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini