BISNIS.COM, JAKARTA—Maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) terbesar di Asia, AirAsia, akan meraup dana hingga US$370 juta melalui penawaran saham perdana (IPO) di Malaysia guna membiayai ekspansi di tengah lonjakan atas permintaan perjalanan lewat udara.
Investor institutional dimungkinkan menawar saham perusahaan yang berbasis di Sepang, Malaysia tersebut pada kisaran 1,15 ringgit hingga 1,45 per unit, menurut dokumen yang diperoleh Bloomberg News.
Maskapai itu akan memperoleh dana hingga US$426 juta jika perusahaan itu memberlakukan greenshoe option. Harga untuk investor individu dipatok pada posisi 1,45 ringgit, menurut prospektus yang dimuat harian Star hari ini, Senin (10/6/2013).
Hasil pengumpulan dana dari IPO akan membantu pengembalian pinjaman bank selain untuk mendirikan sejumlah poros penerbangan baru.
CEO Air Asia, Azran Osman-Rani berkeinginan melakukan ekspansi usaha untuk memenangkan kompetisi dengan maskapai LCC asal Singapura, Scoot yang mulai beroperasi tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi di seluruh Asia telah mendongkrak volume perjalanan udara sehingga sedikitnya 15 maskapai LCC beroperasi mulai tahun lalu.
“Kami memiliki penggerak keuntungan awal di sektor penerbangan berbiaya murah dengan segmen penerbangan jarak jauh. Segmen ini akan mencatat pertumbuhan penting dalam beberapa tahun mendatang,” menurut prospektus AirAsia X sebagaimana dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel