BISNIS.COM, JAKARTA-- Sejumlah bank masih percaya diri dengan rencana bisnis bank atau RBB yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, sehingga belum mengajukan revisi rencana pada pertengahan tahun ini.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan banknya telah memperhitungkan prospek perekonomian saat membuat RBB tahun ini.
"Kami menyusun RBB dengan perkiraan angka konservatif. Oleh karenanya, kami belum merevisi RBB pada pertengahan tahun ini," katanya, Senin (10/6/2013).
Jahja mengatakan penyaluran kredit banknya masih sesuai target, yakni tumbuh 20%--22% hingga akhir Juni. Per Mei, ekspansi kredit baru BCA telah mencapai Rp8 triliun.
Dia mengakui potensi kenaikan inflasi bisa membuat suku bunga kredit naik. Menurutnya, ketika kebutuhan kredit tinggi dan likuiditas sedang ketat, maka pada akhirnya membuat suku bunga kredit menjadi naik. Di sisi lain, Jahja mengatakan fluktuasi nilai tukar rupiah tidak mengganggu bisnis perbankan hingga saat ini.
Menurutnya, apabila nilai tukar rupiah bisa dipertahankan pada level di bawah Rp10.000 tidak berdampak pada perbankan, terutama dalam memengaruhi psikologis nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel