TENAGA KESEHATAN: Indonesia Hadapi Masalah Penumpukan Dokter

Bisnis.com,11 Jun 2013, 09:53 WIB
Penulis: News Writer

BISNIS.COM, JAMBI - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan masalah penumpukan tenaga kesehatan khususnya dokter hampir terjadi di setiap daerah di Indonesia.

"Soal penumpukan dokter ini menjadi persoalan yang harus dipikirkan. Jika dokter terlalu banyak di kota maka pelayanan kesehatan di daerah tidak bisa optimal," ujarnya di Jambi, Selasa (11/6/2013).

Menurut dia, penumpukan dokter yang banyak di kota tidak hanya terjadi di Jambi. Namun juga ada di beberapa daerah lain di Indonesia.

Daerah provinsi cenderung mempunyai rumah sakit yang besar dan semua dokter lebih enak tinggal di kota dengan berbagai alasan lainnya.

Namun, sebenarnya gubernur sebagai kepala daerah mempunyai hak untuk menempatkan dokter dimana yang ia mau, sehingga penyebaran dokter dapat merata.

"Ada PP 38 tahun 2007, di mana gubernur sebagai kepala daerah diberi kewenangan untuk mengatur pemerataan dokter di dalam wilayahnya," jelasnya.

Dia mengharapkan fakultas kedokteran di Universitas Negeri Jambi bisa semakin berkembang dan menghasilkan tenaga kesehatan yang baik, sehingga bisa memenuhi kebutuhan dokter di Provinsi Jambi.

"Kami juga akan mendorong ada dokter dari Jakarta maupun dokter PTT agar bisa ditempatkan di daerah terpencil," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Andy Pada menyebutkan, penyebaran dokter di Provinsi Jambi masih belum merata.

Dari data yang ada, untuk dokter umum semuanya berpusat di Kota Jambi. Di mana sebaran dokter umum di Kota Jambi mencapai 42,41%.

Adapun di Provinsi Jambi, sebaran dokter umum hanya 20,1%. Sebaran paling sedikit ada di Kabupaten Merangin yakni 11,14%. "Sementara untuk rasio dokter umum berdasarkan target indikator Indonesia sehat, adalah 40 dokter per 100.000 penduduk," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini