Tips Memilih Waralaba Bagi Pemula

Bisnis.com,11 Jun 2013, 14:25 WIB
Penulis: Dewi Andriani

BISNIS.COM, JAKARTA-- Anda bingung memilih usaha dan bagaimana memulainya, paling tidak sistem waralaba (franchise) yang berkembang di Tanah Air bisa menjadi salah satu jawabannya.

Bisnis yang ditawarkan dalam waralaba biasanya sudah memiliki merek dagang yang cukup dikenal masyarakat dengan sistem pengembangan merek serta manajemen dan standardisasi yang mumpuni.

Bentuk usaha yang ditawarkan pun semakin bervariasi mulai dari bisnis pendidikan, salon
kecantikan, jasa ekspedisi, hingga laundry, dan yang paling mendominasi adalah usaha kuliner.

Di sisi lain, banyak pelaku usaha yang sudah mapan dengan brand awareness yang dimiliki,
sehingga mulai mewaralabakan usahanya. Apalagi, ada kesadaran yang tinggi bahwa dengan menawarkan sistem kemitraan, bisnis yang dijalankannya akan semakin berkembang.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengingatkan masyarakat yang
ingin menjadi terwaralaba atau pihak yang mendapatkan hak untuk menjalankan usaha waralaba
harus jeli melihat apakah usaha yang ditawarkan benar-benar mapan untuk diwaralabakan atau hanya sekadar business opportunity (BO).

"Kalau mereka tidak mau menyampaikan hal yang ditanyakan tersebut, itu bukan usaha waralaba tapi BO, dan usahanya bisa dikatakan belum mapan. Untuk mengembangkan usaha menjadi waralaba dibutuhkan waktu maksimal 5 tahun sehingga benar-benar mendapatkan sistem dengan standardisasi yang mumpuni."

Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum berinvestasi pada salah satu usaha yang ditawarkan agar tidak salah memilih usaha.

Berikut tipsnya dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI):

-Investor harus menanyakan kapan usaha tersebut mulai berdiri dan mulai ditawarkan menjadi usaha waralaba.

-Jika sudah diwaralabakan, tanyakan siapa terwaralaba pertamanya dan mintalah nomor kontaknya untuk menanyakan keberhasilan usaha yang dijalankan.

-Perhatikan keunikan usaha tersebut, sebab hal ini menjadi nilai tambah di tengah persaingan usaha yang semakin ketat.

-Tanyakan omzet yang diraih, lalu analisa penjualan rata-rata yang sudah berjalan, baik secara triwulan dan tahunan. Bila grafiknya menanjak berarti usahanya prospektif.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini