AJI: Media Massa Banyak Alami Masalah

Bisnis.com,11 Jun 2013, 15:46 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana

BISNIS.COM, JAKARTA—Media massa dinilai telah mengalami perubahan yang cepat dalam berbagai aspek. Monopoli kepemilikan media yang tak mempedulikan kesejahteraan pekerja pers, serta pengabaian hak-hak koresponden, stringer, dan freelancer menjadi beberapa masalah.

"Jurnalis di Asia juga harus waspada terhadap meningkatnya politik kontrol media oleh rezim otoriter, meluasnya ancaman kekerasan dan impunitas, serta watak pengusaha media yang anti-union atau antiserikat pekerja jurnalis," ujar Anggota Komite Eksekutif Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) Eko Maryadi dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (11/6/2013).

Eko yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif International Federation of Journalist (IFJ), dalam Kongres Ke-28 IFJ, di Dublin, Irlandia, awal Juni 2013.

Menurut Eko, keberhasilan masuknya tujuh negara Asia dalam Komite Eksekutif IFJ memunculkan harapan bagi iklim kebebasan pers dan penguatan serikat pekerja media di kawasan Asia.

Dalam pemilihan komite eksekutif IFJ tersebut, Eko Maryadi meraih 180 suara, menyamai perolehan suara Bernard Lunzer dari Amerika Serikat. Dia adalah anggota Komite Eksekutif IFJ pertama mewakili Asia Tenggara.

Selain Eko, terpilih Abdal Nasser Najjar (PJS, Palestina), Pervez Shaukat (PFUJ, Pakistan), Moaid Allami (IJS, Irak), Sabina Inderjit (IJU, India), Michael Yu (ATJ, Taiwan), dan Chong-Ryul Park (JAK, Korea).

IFJ merupakan Serikat Jurnalis Dunia beranggotakan 600.000 pekerja pers dari organisasi jurnalis di 123 negara yang berpusat di Brussels, Belgia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini