HARI TEMPE: Kenapa Diusulkan Pakai Hari Kelahiran Bung Karno?

Bisnis.com,12 Jun 2013, 15:05 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana

BISNIS.COM, JAKARTA—Indonesia sebagai produsen tempe terbesar di dunia berniat untuk mengusulkan 6 Juni sebagai Hari Tempe Nasional. Hari kelahiran Presiden Soekarno menjadi alasannya.

Ketua Forum Tempe Indonesia Made Astawan mengatakan pada era 1950-an hingga 1960-an salah satu founding father Tanah Air ini sering berujar dalam pidatonya, jangan jadi bangsa tempe.

Itu dikatakan sebagai motivasi agar Indonesia tidak diremehkan oleh bangsa lain.

 “Munculnya slogan tersebut terkait dengan teknologi pembuatan tempe zaman dulu yang sangat sederhana. Kedelai yang telah direbus kemudian diinjak-injak dengan kaki untuk melepaskan bagian kulit, sebelum dilakukan proses fermentasi,” kata Made dalam Lokakarya Tempe Nasional, Rabu (12/6/2013).

Alasan kedua, lanjutnya, mengacu pada peresmian Rumah Tempe Indonesia (RTI) di Bogor pada 6 Juni 2012 yang merupakan percontohan praktik pembuatan tempe secara higienis bagi para pengrajin tempe tradisional.

Dia menambahkan RTI telah mendapatkan sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) sebagai bukti penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) secara menyeluruh.

Saat ini proses pembuatan tempe dilakukan dengan teknologi yang lebih modern dan tingkat sanitasi yang lebih baik, sesuai konsep GMP. Proses pelepasan kulit kedelai tidak lagi dilakukan dengan cara diinjak, tetapi dengan menggunakan mesin antikarat (stainless steeel). Bukti-bukti ilmiah tentang tempe sebagai makanan sehat pun kian bermunculan dari berbagai peneliti dunia.

 “Kami ingin membalikkan ucapan Bung Karno menjadi ‘banggalah menjadi bangsa tempe’,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini