BAJA ALLOY: Beredar Produk Ilegal, Pasar Terganggu

Bisnis.com,12 Jun 2013, 16:36 WIB
Penulis: Riendy Astria

BISNIS.COM, JAKARTA--Banyaknya impor baja alloy (baja paduan) yang beredar di pasar dalam negeri membuat pasar carbon steel (baja karbon) dalam negeri terganggu. Pasalnya, ada indikasi baja alloy impor yang beredar di dalam negeri tidak murni baja alloy.

Direktur Eksekutif The Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Edward R. Pinem mengatakan impor baja alloy meningkat drastis setiap tahunnya. Padahal, penggunaan baja alloy dalam negeri tidak begitu banyak. Soalnya, baja alloy murni digunakakan secara khusus sehingga jumlahnya tidak mungkin mencapai ratusan ribu ton.

 “Kami memperkirakan, impor baja alloy yang banyak itu tidak murni baja alloy, soalnya banyak hasil produknya yang digunakan untuk menghasilkan produk seperti dari baja karbon biasa,” kata Edward ketika dihubungi Bisnis, Rabu (12/6).

 Dia meyakini banyak importir yang melakukan kebohongan dengan hanya memasukkan unsur lain, misalnya sedikit boron tapi sudah menyebut itu baja alloy.

Edward menjelaskan baja alloy atau baja paduan merupakan pemaduan dua unsur atau lebih untuk mendapatkan sifat mekanik tertentu yang diinginkan. Artinya, banyak unsur yang harus dicampur untuk bisa dikatakan sebagai baja alloy.

 Hal tersebut dilakukan para importir untuk mendapatkan bea masuk 0%. Seperti diketahui, lantaran ditreatment secara khusus, untuk baja alloy dengan HS 7225 dikenakan bea masuk 0 %. Sedangkan untuk baja karbon dengan HS 7208 dan HS 7209 dikenakan bea masuk sekitar 5%-12,5 %.

 Menurutnya, membludaknya impor baja alloy tersebut sangat mengganggu pasar baja karbon dalam negeri. Saat ini, ada sekitar 20 perusahaan/produsen penghasil wire rod (kawat baja) besi profil dan besi beton dan ada beberapa perusahaan penghasil penghasil Hot Rolled Steel (HRC), Cold Rolled Steel (CRC) yang marketnya terganggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini