PEKERJA ANAK: Departemen Perburuhan AS Berikan Hibah US$4,9Juta

Bisnis.com,12 Jun 2013, 15:19 WIB
Penulis: Dewi Andriani

BISNIS.COM, JAKARTA – Departemen Perburuhan Amerika Serikat (USDOL) memberikan hibah sebesar US$4,9 juta yang diberikan dalam kurun 2013-2016 untuk mengurangi pekerja rumah tangga anak di Indonesia.

Arum Ratnawati, Kepala Penasihat Teknis Proyek Pekerja Rumah Tangga dan PRTA International Labour Organization (ILO) mengatakan pengurangan tersebut dilakukan melalui berbagai kegiatan advokasi dan seminar, utamanya di tingkat lokal atau akar rumput.

Selain itu juga meningkatkan kapasitas kelembagaan organisasi pekerja rumah tangga untuk mempromosikan bentuk pekerjaan yang layak bagi pekerja rumah tangga secara efektif. Di tingkat bawah, pihaknya juga akan bekerja sama dengan RT/RW sehingga dapat melakukan sosialiasi dan pengawasan bahwa PRTA tidak sesuai aturan.

“Kalau PRT sudah dilindungi, akan ada aturan usia minimal pekerja rumah tangga, sehingga otomatis akan menurunkan jumlah PRTA,”ucapnya di sela Aksi Damai menentang PRTA dalam rangka Hari Dunia Menentang Pekerja Anak 2013, Rabu (12/6).

Untuk tahun ini, sosialiasi akan dilakukan di empat wilayah yakni Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Namun sayangnya dia tidak bisa menyampaikan target pengurangan tersebut.

Arum mengatakan di seluruh belahan dunia, banyak anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan rumah tangga dengan menerima upah atau tidak dalam rumah majikannya. Tidak jarang para PRTA tersebut yang rentan terhadap eksploitasi.Dari total seluruh PRT, 26% diantaranya merupakan anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Mayoritas adalah perempuan, sekitar 90% dengan tingkat pendidikan rendah, umumnya berasal dari keluarga miskin dari pedesaan

Direktur ILO di Indonesia Peter van Rooij mengatakan kerap kali di dalam isu PRTA tersebut terjadi eksploitasi dan penganiayaan melalui pintu belakang yang tertutup sehingga harus mendapatkan perhatian.

“Karenanya pada Hari Dunia ini perlu respons kebijakan untuk memastikan penghapusan pekerja anak dalam rumah tangga melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, ratifikasi Konvensi ILO No.189 mengenai Pekerjaan Layak bagi PRT, serta membangun aksi menentang pekerja anak dan menghapus PRTA.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bambang Supriyanto
Terkini