BISNIS.COM, DENPASAR—Kementerian BUMN menginstruksikan seluruh perusahaan BUMN untuk melakukan treasury stock disaat anjloknya Indeks harga saham gabungan yang memukul sejumlah indeks harga perusahaan pelat merah.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN, mengatakan perusahaan pelat merah diminta untuk melakukan pembelian kembali saham yang beredar, untuk sementara waktu atau selamanya. Selain itu, perusahaan itu juga diminta untuk membeli saham perusahaan satu bidang usaha yang dulu pernah dimilikinya.
Seperti contoh, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mem-buyback sahamnya. Begitu juga Telkomsel.
“Dana pensiun Telkom bisa digunakan untuk membeli saham Telkomsel untuk memperkokoh posisi Indonesia,” katanya seusai memberikan paparan dalam sesi diskusi dalam agenda Forum pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia 2013 di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/6/2013).
Secara serius, Dahlan juga meminta perusahaan BUMN yang bermodal besar, baik melalui dana pensiunnya untuk buyback saham-saham bluechip. Ini harus dilakukan mumpung harga sahamnya turun. “Nanti kalau sudah tinggi, bisa dijual lagi. Ini mekanisme pasar saja,”
Sebelumnya, Dahlan juga meminta kepada perusahaan BUMN untuk pandai mengendalikan dollar. Apalagi seperti pertamina yang banyak mempunyai dollar karena impornya yang tinggi.
Namun, bukan berarti harus menunda penyediaan bahan bakar minyak (BBM). “Selain itu perusahaan BUMN perkebunan juga punya banyak dollar karena ekspornya yang tinggi,” katanya.
Pengelolaan dollar itu, lanjutnya, diserahkan kepada seluruh jajaran direksi. Menteri BUMN, hanya memberikan instruksi kepada perusahaan yang berada di bawahnya. “Namun, bagaiamana dan untuk apa penggunaannya terserah direksi berdasarkan persetujuan komisaris.”
Menanggapi dorongan Dahlan kepada sejumlah perusahaan BUMN itu, Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, mengatakan perluada perencanaan keuangan matang untuk mem-buyback saham, karena, sejumlah dana yang dikeluarkan itu bukan biaya operasional. “Ya kalo untung, kalo tambah jeblok?” katanya.
Selain itu, treasury stock itu hanya untuk meningkatkan posisi perusahaan milik Negara, bukan untuk meraup laba. “Namun, pada pelaksanaan treasury stok investor akan merasa diuntungkan karena mampu meningkatkan earning per share atau EPS dari perusahaan itu.”
Treasury stock, lanjut Abiprayadi, juga dapat dilakukan dengan cara menukar saham yang beredar dengan jenis saham yang lain, atau mungkin juga dilakukan reorganisasi yang menyeluruh terhadap struktur modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel